(Vibiznews – Commodity) – Harga jagung pada akhir minggu naik, setelah turun 3 kali dalam minggu ini, karena ekspor jagung turun, dan Laporan Bulanan Perkiraan Persediaan dan Permintaan WASDE persediaan jagung lebih besar dari yang diperkirakan. Selama seminggu ini harga jagung turun 0.6%.
Harga jagung Maret di CBOT naik 8.75 sen (1.49%) menjadi $5.9625 per bushel.
Laporan ekspor mingguan dari USDA hari Kamis sebesar 457,675 MT jagung dipesan sampai 6 Januari dibawah perkiraan dan turun 31% dari tahun lalu pada minggu yang sama. Penjualan jagung pada minggu lalu lebih kecil lagi 256k MT karena libur akhir tahun. Jagung yang dikirim pada minggu ini 1.012 MMT jumlah tertinggi 3 minggu namun masih 31% dari tahun lalu pada minggu yang sama. Total Akumulasi pengiriman sebesar 15.665 MMT (616.7 mbu) sudah 25% dari perkiraan USDA dan total ekspor belum dikirim sebesar 1.6 bbu atau 67%.
Laporan Bulanan Perkiraan Persediaan dan Permintaan WASDE
Outlook dari jagung di 2021/22 di AS naiknya produksi, tapi ekspor turun sehingga meningkatnya persediaan
Produksi jagung diperkirakan 15.115 milyar bushel naik 53 juta dengan hasil panen 0.3 juta are. Total jagung yang digunakan tidak berubah 14.835 milyar. Ekspor turun 75 juta bushel menjadi 2.425 milyar perkiraan tersebut adalah refleksi dari kenaikan kompetisi dari para eksportir. Jagung yang digunakan untuk digiling 80 juta bushel. Jagung yang digunakan untuk etanol 75 juta bushel menjadi 5.325 milyar dari data sampai Nopember, dari Laporan EIA Desember. Jagung untuk makanan ternak tidak berubah 5.650 juta.
Dengan penggunaan jagung pada dasarnya tidak berubah dan persediaan meningkat maka persediaan jagung naik 47 juta bushel.
Harga jagung rata-rata tidak berubah di $5.45 per bushel.
Produksi jagung di luar AS turun di Brazil, Argentina, Kenya, Mexico, EU dan Paraguay tapi di Ukraina produksi meningkat. Di Brazil dan Argentina produksi diperkirakan turun karena pengaruh cuaca kering.
Ekspor jagung di Ukraina, Pakistan dan Tanzania naik sedangkan ekspor Paraguay turun. Untuk 2020/21 Argentina dan Brazil ekspornya dimulai pada Maret 2021.
Untuk 2021/22 import jagung naik untuk Kenya, Brazil, Canada dan Mexico, tetapi turun untuk Bangladesh.
Persediaan jagung dari negara-negara diluar AS turun, karena turunnya produksi Brazil, Argentina dan Pakistan sehingga persediaan jagung global sebesar 303.1 juta ton turun 2.5 juta.
The International Grain Council mengurangi perkiraan hasil jagung global 5 MMT menjadi 1,207 MMT.
Pedagang swasta menjual jagung ke Mexico sebesar 100,422 mt ke Mexico untuk pengiriman di tahun 2021/22
The Rosario Exchange Argentina menurunkan hasil jagung Argentina menjadi 48 MMT dari 56 MMT. Sementara the Buenos Aires Grain Exchange menurunkan rating hasil jagung Argentina menjadi 23% good excellent dari 40% pada minggu lalu.
Perkiraan cuaca di Argentina dan Brazil Selatan akan turun hujan selama akhir minggu tapi cuaca kering akan kembali lagi
Analisa tehnikal untuk jagung dengan support pertama di $5.85 dan berikut ke $5.72 sedangkan resistant pertama di $6.01 berikut ke $6.11.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting



