Survei Perbankan Triwulan IV 2021: Pertumbuhan Kredit Baru Terindikasi Meningkat

512
Sumber: BI, 21/01/2022

(Vibiznews – Banking & Insurance) – Survei Perbankan Bank Indonesia mengindikasikan secara triwulanan (qtq) pertumbuhan kredit baru pada triwulan IV 2021 meningkat dibandingkan periode sebelumnya. Hal tersebut tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) permintaan kredit baru sebesar 87,0%, lebih tinggi dari SBT 20,9% pada triwulan sebelumnya.

“Pertumbuhan penyaluran kredit baru terindikasi terjadi pada seluruh jenis penggunaan, tercermin dari nilai SBT yang tercatat positif. Berdasarkan jenis penggunaan,
pertumbuhan kredit baru terindikasi dari SBT yang tercatat positif baik pada kredit modal kerja (SBT 80,0%), kredit investasi (SBT 68,1%), maupun kredit konsumsi (SBT 84,1%),”, “demikian rilis dari Departemen Komunikasi Bank Indonesia kepada media, Jum’at  (21/1).

Pada triwulan I 2022 pertumbuhan kredit baru diprakirakan melambat, terindikasi dari SBT prakiraan penyaluran kredit baru sebesar 52,0%.. Standar penyaluran kredit pada triwulan I 2022 diprakirakan sedikit lebih ketat dibandingkan periode sebelumnya. Hal itu terindikasi dari Indeks Lending Standard (ILS) sebesar 3,4%, lebih tinggi dibandingkan dengan 2,6% pada triwulan sebelumnya. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh perkiraan peningkatan suku bunga kredit yang dilakukan oleh sebagian bank.

Hasil survei menunjukkan responden tetap optimis terhadap pertumbuhan kredit ke depan. Responden memprakirakan pertumbuhan kredit pada 2022 sebesar 8,7% atau meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada 2021 sebesar 5,2%. Optimisme tersebut antara lain didorong oleh kondisi moneter dan ekonomi, serta relatif terjaganya risiko penyaluran kredit.

Analis Vibiz Research Center melihat optimisme meningkatnya permintaan kredit baru pada triwulan I-2022, dan akan terus bertumbuh sepanjang tahun 2022, sebagai indikasi pemulihan aktivitas dunia usaha sejalan dengan pemulihan ekonomi yang terjadi setelah tertekan akibat pandemi Covid-19. Penyesuaian kebijakan perbankan, dalam bentuk relaksasi pemberian kredit untuk mengatasi dampak dari Covid-19. Suatu indikasi menuju pemulihan ekonomi nasional terus terlihat, dan kita berharap realisasi pertumbuhan kredit sebesar sekitar 8,7% di tahun ini akan tercapai sejalan dengan implementasi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).

 

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here