(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit di akhir minggu mencapai rekor tertinggi baru kembali dan membukukan kenaikan mingguan untuk lima minggu berturut-turut, karena perkiraan produksi di Januari masih turun dan Indonesia merencanakan untuk membatasi ekspor minyak sawit.
Harga minyak sawit April di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 136 ringgit atau 2.62% menjadi 5,323 ringgit ($1,271.92) per ton. Kenaikan harga mingguan sebesar 3.9%.
Harga minyak sawit berjangka naik selama seminggu ini, kenaikan tiap hari sehingga mencapai rekor pada penutupan pasar hari Jumat, salah satu penggeraknya karena Indonesia melakukan pembatasan dalam ekspor. Pembatasan impor Indonesia mendorong kenaikan harga minyak sawit .Pemerintah Indonesia akan membatasi ekspor supaya persediaan dari minyak goreng di domestik harganya dapat dikontrol. Pembatasan ini berlaku selama 6 bulan sejak 24 Januari 2022. Menurut perkiraan pasar bahwa 70% persediaan untuk kebutuhan domestik dan 30% untuk ekspor.
Pembatasan ekspor dari Indonesia diperkirakan akan meningkatkan permintaan ekspor dari Malaysia sebagai negara alternatif bagi negara pembeli sawit. Sedangkan produksi Malaysia sedang mengalami penurunan sehingga persediaan berkurang, sedangkan saat ini merupakan moment yang baik untuk menjual.
Harga minyak sawit yang sangat tinggi membuat, India mengalihkan pembelian minyak nabati ke minyak kedelai dan minyak bunga matahari.
Harga CPO Februari di pasar fisik naik 80 ringgit menjadi 5,500 ringgit per ton dari 5,420 ringgit pada hari Kamis.
Perkiraan Southern Peninsula Palm Oil Millers’ Association (SPPOMA) produksi Malaysia dari 1-20 Januari turun 16.7% dari bulan sebelumnya.
Ekspor minyak sawit Malaysia dari 1 – 20 Januari turun 43.1% menjadi 626,029 ton dari 1-20 Desember menurut cargo surveyor Societe Generale de Surveillance.
Produksi minyak sawit Malaysia turun karena kekurangan pekerja di ladang sawit selama pembatasan pergerakan untuk mencegah penyebaran virus covid selama pandemi covid.
Harga minyak kedelai di Bursa Dalian naik 2.1% sementara harga minyak sawit naik 1.7%. Harga minyak kedelai di CBOT naik 0.3% setelah naik 3.5% menjelang penutupan.
Analisa tehnikal untuk minyak sawit dengan support pertama di 5,110 ringgit kemudian ke 5,040 ringgit sedangkan resistant pertama di 5,330 ringgit kemudian ke 5,360 ringgit.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting