(Vibiznews – IDX Stocks) – Arus investasi asing menyasar saham berkapitalisasi besar, sehingga diperkirakan sejumlah saham baru berkapitalisasi besar diperkirakan bakal masuk dalam indeks LQ45 ini, misalnya Bank Jago dan Mitratel.
Sepanjang tahun berjalan, Indeks LQ45 masih dipengaruhi terutama oleh pergerakan saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang memengaruhi 44,97 persen pergerakan indeks. Kinerjan indeks LQ45 sendiri juga cukup mumpuni dengan naik 8,9 persen sepanjang tahun berjalan.
Indeks saham adalah ukuran statistik yang mencerminkan keseluruhan pergerakan harga atas sekumpulan saham yang dipilih berdasarkan kriteria dan metodologi tertentu serta dievaluasi secara berkala. Tujuan/manfaat dari indeks saham antara lain:
• Mengukur sentimen pasar,
• Dijadikan produk investasi pasif seperti Reksa Dana Indeks dan ETF Indeks serta produk turunan,
• Benchmark bagi portofolio aktif,
• Proksi dalam mengukur dan membuat model pengembalian investasi (return), risiko sistematis, dan kinerja yang disesuaikan dengan risiko, serta
• Proksi untuk kelas aset pada alokasi aset.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) secara aktif terus melakukan inovasi dalam pengembangan dan penyediaan indeks saham yang dapat digunakan oleh seluruh pelaku pasar modal baik bekerja sama dengan pihak lain maupun tidak. Buku indeks “IDX Stock Index Handbook” berisikan gambaran ringkas dan padat mengenai indeks – indeks yang disediakan oleh BEI.
Indeks LQ45 mengukur kinerja harga dari 45 saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik.
Seperti diketahui, setiap 6 bulan BEI melakukan evaluasi mayor yang bertujuan mengacak ulang saham konstituen indeks untuk periode selanjutnya disertai dengan penyesuaian bobot dari tiap konstituen.
Dan hasil evaluasi mayor terakhir terhadap indeks acuan pasar modal lokal utama yakni LQ45, IDX30, dan IDX80 berlaku mulai Agustus 2021 sampai Januari 2022.
Selasti Panjaitan/Vibiznews