(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex turun kurang lebih $2.50 ke sekitar $82.27 per barel, karena keengganan terhadap resiko menguasai pasar.
Keengganan terhadap resiko disebabkan karena kombinasi dari ketakutan akan pengetatan kebijakan moneter oleh the Fed dan keprihatinan akan meningkatnya ketegangan geopolitik di Eropa Timur dan di Timur Tengah. Asses safe-haven seperti USD, JPY, CHF mendapatkan permintaan yang solid. Kenaikan dari USD juga sekaligus menyebabkan turunnya harga minyak mentah WTI. Menguatnya dollar AS membuat minyak mentah yang berdenominasi USD menjadi lebih mahal bagi para pemegang uang internasional sehingga membebani permintaan.
Ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina dan juga di Timur Tengah menjadi faktor kunci yang mendukung naik metal berharga emas yang safe-haven. Rusia kelihatannya sudah bersiap akan menyerang Ukraina meskipun Barat telah berusaha untuk menahan Presiden Rusia Putin dengan mengancam akan mengenakan sanksi. AS telah memerintahkan para diplomatnya untuk meninggalkan Ukraina karena prospek akan terjadinya perang.
Pasar saham global kebanyakan turun dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah turun pada saat perdagangan sesi New York dimulai. Kerusakan tehnikal jangka pendek yang serius telah menerpa indeks saham AS menunjukkan dominasi keengganan terhadap resiko di pasar. Indeks utama Wall Street turun antara 1.7% sampai 2.1% setelah keluarnya data PMI dari AS yang mengecewakan.
“Support” terdekat menunggu di $82.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $81.49 dan kemudian 80.33. “Resistance” yang terdekat menunggu di $83.05 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $84.15 dan kemudian $85.80.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido