Tensi Geopolitik di Ukraina dan the Fed yang Akan Agresif? — Global Market Outlook, 31 Jan – 4 Feb 2022 by Alfred Pakasi

857
Vibizmedia Picture

(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi global pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:

  • The Fed yang hawkish dan mengindikasikan mulainya kenaikan suku bunga pada Maret.
  • Pasar menyikapi dengan prediksi the Fed yang agresif dan menaikkan bunga 5 kali tahun ini.
  • Investor mencermati tensi geopolitik dengan potensi konflik militer di kawasan Ukraina yang semakin memanas serta melibatkan AS dan Rusia.
  • Pekan depan pasar fokus ke rilis PMI Manufacturing sejumlah ekonomi serta data tenaga kerja AS (NFP – Non Farm Payroll).

Pasar saham dunia terpantau bias melemah, harga emas terkoreksi, dan US dollar melaju perkasa.

Minggu berikutnya, isyu antara prospek pemulihan ekonomi dunia dan perkembangan pandemi virus corona akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Global Market Review and Outlook 31 January – 4 February 2022.

===

Pasar Forex

Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar secara mingguan menguat ke level 19 bulan tertingginya oleh ekspektasi the Fed akan cukup agresif menaikkan suku bunganya sampai 5 kali di tahun ini serta oleh merosotnya euro di tengah konflik militer Ukraina, di mana indeks dolar AS secara mingguan berakhir naik ke 97.22. Sementara itu, pekan lalu euro terhadap dollar terpantau turun ke 1.1148. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level resistance pada 1.1300 dan kemudian 1.1483, sementara support pada 1.1100 dan 1.0875.

Pound sterling minggu lalu terlihat melemah ke level 1.3387 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level resistance pada 1.3662 dan kemudian 1.3749, sedangkan support pada 1.3357 dan 1.3160. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir naik ke level 115.19. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 115.52 dan 115.92, serta support pada 113.14 serta level 112.53. Sementara itu, Aussie dollar terpantau melemah ke level 0.6992. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 0.7229 dan 0.7314, sementara support level di 0.6967 dan 0.6832.

Pasar Saham

Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum melemah di tengah kekhawatiran investor atas percepatan kebijakan pengetatan moneter the Fed. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau berakhir melemah ke level 26,717. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 28,814 dan 29,388, sementara support pada level 26,044 dan 25,425. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir melemah ke level 23,550. Minggu ini akan berada antara level resistance di 24,982 dan 25,747, sementara support di 23,155 dan 23,124.

Bursa saham Wall Street minggu lalu berakhir rebound setelah tiga minggu bearish dalam pasar yang volatile dan diakhiri dengan kebangkitan emiten sektor teknologi. Dow Jones secara mingguan menguat ke level 34,725, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 36,800 dan 36,952, sementara support di level 33,150 dan 32,071. Index S&P 500 minggu lalu naik ke level di 4,427.1, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 4,749 dan 4,820, sementara support pada level 4,219 dan 4,153.

Pasar Emas

Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau melemah oleh perkasanya mata uang US dollar yang dipicu prediksi percepatan kenaikan suku bunga the Fed, sehingga harga emas spot secara mingguan menguat ke level $1,791.65 per troy ons. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistant di $1848 dan berikut $1877, serta support pada $1780 dan $1753.

 

Pasar yang bergejolak terus belakangan ini, karena isyu pengetatan moneter, tensi geopolitik, ataupun pandemic, membuat sejumlah forum diskusi digiatkan di antara kalangan investor. “Pasar ini sebenarnya mau ke mana?” begitu yang sering jadi topik hangat diskusi. Memang benar, hanya si pasar sendiri yang tahu pergerakan pasar. Namun demikian, perilaku pasar dapat dipelajari juga, bukan? Bagi mereka yang telah lama berpengalaman merasakan denyut naik turunnya pasar, biasanya akan cukup bijak untuk melihat pasar dari sudut “bird-eye view”. Vibiznews.com pastinya punya kapabilitas itu sebagai media spesialisasi investasi yang berpengalaman. Mari bersama kami memanfaatkan gerak pasar dan jadilah investor yang ‘profitable’. Tetaplah bersama kami, Anda akan terbantu dalam pengambilan keputusan investasi Anda. Terima kasih pembaca karena telah setia bersama kami, partner sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!

 

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here