(Vibiznews – Commodity) Harga emas turun pada hari Kamis di bawah tertinggi satu minggu sesi sebelumnya, dengan penguatan dolar AS menjelang pertemuan bank sentral utama dimana ekonomi sedang berjuang menghadapi meluasnya risiko inflasi.
Harga emas spot turun 0,19% pada $1.803.21, setelah naik ke $1.810.86 di sesi sebelumnya, tertinggi sejak 27 Januari.
Harga emas berjangka AS turun 0,36% menjadi $1.803.80.
Pasar memperkirakan Bank of England akan menaikkan suku bunga lagi dan memberi sinyal pelonggaran lebih lanjut dari stimulus pandemi di kemudian hari, sementara Bank Sentral Eropa akan mempertahankan kebijakan tidak berubah tetapi mengakui lonjakan inflasi.
Sementara Federal Reserve AS diperkirakan akan menaikkan suku bunga pada bulan Maret, pembuat kebijakan berbicara dengan hati-hati minggu ini tentang apa yang mungkin terjadi, mengingat prospek inflasi yang tidak pasti, karena pandemi menghantam aktivitas bisnis.
Indeks dolar menguat terhadap para pesaingnya, membatasi permintaan untuk emas batangan yang dihargakan dengan dolar di antara pembeli yang memegang mata uang lainnya.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga emas bergerak lemah akibat penguatan dolar AS. Jika malam ini data jobless claim terealisir turun, akan semakin menguatkan dolar AS dan menekan harga emas.
