(Vibiznews – Commodity ) – Harga kopi pada penutupan pasar hari Selasa naik karena persediaan kopi dalam pengawasan ICE turun. Persediaan kopi Arabika dalam pengawasan ICE turun ke jumlah terendah 22 tahun di 1.028 juta kantong, demikian juga persediaan kopi Robusta dalam pengawasan ICE juga turun ke jumlah terendah 3 ¼ tahun sebesar 8,391 lot.
Harga kopi Arabika Maret di ICE New York naik $4.30 (1.74%) menjadi $251.85 dan harga kopi Robusta Maret di ICE London naik 0.80%.
Harga kopi Arabika naik ke harga tertinggi 10 ¼ tahun pada hari Kamis karena persediaan kurang, setelah pada hari Selasa setelah the International Coffee Organization (ICO) mengurangi perkiraan surplus kopi global 2020/21 menjadi 1.20 juta kantong dari perkiraan Januari 2.41 juta kantong. The ICO juga melaporkan ekspor kopi global 2021/22 dari 1 Oktober – 31 Desember turun 1.6% dari tahun lalu menjadi 31.289 juta kantong. Data dari Cecafe pada 2 Februari Ekspor kopi hijau Brazil turun 14% dari tahun lalu menjadi 2.9 juta kantong.
Menguatnya real Brazil juga menaikkan harga kopi setelah kurs real Brazil pada hari Selasa menguat ke kurs tertinggi 5 bulan terhadap dolar, menguatnya real membuat harga kopi Brazil lebih mahal bagi pembeli di luar Brazil.
Penurunan penyebaran virus covid di AS sehingga membuat pembatasan akan dilepaskan sehingga pertemuan – pertemuan bisa berlangsung lagi dan permintaan kopi akan naik kembali. Rata-rata 7 hari penambahan penderita covid di AS turun ke terendah 1 3/4 bulan pada hari Senin sebesar 151,056
Curah hujan diatas normal di Brazil akan menaikkan hasil dari kopi dan harga kopi akan turun, menurut Somar Meteorologia pada hari Senin bahwa di daerah Minas Gerais dimana perkebunan kopi 30% dari total perkebunan kopi di Brazil menerima curah hujan 64.3 mm atau 136% dari rata-rata.
The Colombia National Federation of Coffee Growers melaporkan pada 4 Februari bahwa produksi kopi Colombia Januari turun 20% dari tahun lalu menjadi 868,00 kantong dan ekspor kopi Januari turun 1% dari tahun lalu menjadi 1.063 juta kantong.
Harga kopi Robusta turun pada hari Senin lalu dari the Vietnam General Statistics Office melaporkan ekspor kopi Vietnam pada bulan Januari naik 9% dari tahun lalu menjadi 175,000 MT. Vietnam adalah produsen kopi Robusta terbesar di dunia.
Pada 18 Januari 2022 ketika Conab Brazil’s melaporkan bahwa perkiraan produksi kopi naik 16,8 % dari tahun lalu menjadi 55.7 juta kantong.
Harga kopi Arabika naik dari perkiraan bahwa persediaan global akan turun karena cuaca yang tidak mendukung dan gangguan rantai pasokan. Cuaca kering pada saat ini dan terjadinya salju telah mengganggu tanaman kopi pada tahun 2021 dan mengganggu potensi pertumbuhan hasil panen pada dua tahun ke depan. Pada 16 Desember 2021 ketika Conab Brazil’s melaporkan bahwa produksi kopi Arabika turun 36 % dari tahun lalu menjadi 31.4 juta dari 48.8 juta kantong di 2020.
The USDA FAS memperkirakan bahwa ekspor kopi Brazil di 2021/22 turun 27% dari tahun lalu menjadi 33.2 juta kantong turun dari rekor 45.67 juta kantong di 2020/21 karena kekeringan dan beku.
Harga kopi Robusta naik karena persediaan kopi Robusta Vietnam berkurang.. Laporan dari Vietnam General Statistics Office pada hari Kamis lalu total ekspor kopi Robusta Vietnam di 2021 turun 0.2% dari tahun lalu menjadi 1.61MMT karena mahalnya biaya pengiriman dan berkurangnya ketersediaan container pengiriman sehingga ekspor kopi berkurang.
Analisa tehnikal untuk kopi Arabika dengan support pertama di $245 dan berikut ke $240 sedangkan resistant pertama di $254 dan berikut ke $263 .
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting