(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Kamis siang ini (17/2) terpantau melemah 52,560 poin (0,77%) ke level 6.797,638 setelah dibuka turun ke level 6.846,856. IHSG terkoreksi profit taking dan searah regional, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya mixed bias melemah di tengah pasar mencermati naiknya tensi geopolitik di Ukraina serta Wall Street yang berakhir mixed.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini terpantau melemah 0,41% atau 58 poin ke level Rp 14.315, dengan dollar AS di pasar uang Asia merangkak naik setelah melemah 2 hari di sesi global sebelumnya; sempat terkoreksi oleh rilis minutes the Fed yang dipandang kurang hawkish dibandingkan ekspektasi investor. Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.257.
Mengawali perdagangannya, IHSG terkoreksi 3,342 poin (0,05%) ke level 6.846,856. Sedangkan indeks LQ45 turun 1,568 poin (0,16%) ke level 974,939. Siang ini IHSG melemah 52,560 poin (0,77%) ke level 6.797,638. Sementara LQ45 terlihat turun 1,08% atau 20,567 poin ke level 965,940.
Siang ini tujuh dari sebelas sektor tampak mengalami pelemahan. Sektor yang mencatat penurunan tertinggi adalah sektor basic industry yang merosot 1,38%, diikuti sektor energy yang turun 1,25%.
Tercatat sebanyak 167 saham naik, 321 saham turun dan 183 saham stagnan. Perdagangan saham termasuk moderat dengan frekuensi perdagangan saham tercatat 955.202 kali transaksi sebanyak 17,150 miliar lembar saham senilai Rp 6,673 triliun.
Sementara itu, bursa regional siang ini terlihat mixed bias melemah, di antaranya Nikkei yang merosot 1,01%, dan Hang Seng yang turun 0,62%.
Sejumlah saham yang masuk jajaran top losers antara lain Net Visi Media (NETV) -6,80%, Indika (INDY) -5,58%, Adaro (ADRO) -2,23%, dan Bank BCA (BBCA) -2,19%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini bergerak terkoreksi profit taking yang searah regional, sementara bursa kawasan Asia siang ini bias melemah di tengah pasar mencermati naiknya tensi geopolitik Ukraina serta Wall Street yang mixed. Berikutnya IHSG kemungkinan masih akan bertahan di zona merah agak konsolidasi, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 6.873 dan 6.930. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.648, dan bila tembus ke level 6.523.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group



