Harga Minyak Sawit Turun Tajam di Akhir Minggu Mengakhiri Kenaikan 6 hari Berturut-turut

521
minyak sawit

(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit Mingguan kembali naik dengan kenaikan mingguan tertinggi sejak Oktober karena meningkatnya permintaan, dan mengikuti kenaikan dari harga minyak nabati karena invasi Rusia ke Ukraina membuat kekhawatiran persediaan minyak nabati global berkurang.

Namun harga minyak sawit pada penutupan pasar hari Jumat turun tajam aksi jual terjadi setelah harga mencapai rekor baru pada hari Kamis. Sementara pada hari Senin libur di Malaysia dan Indonesia

Kenaikan harga minyak sawit telah berlangsung 6 hari berturut-turut kenaikan terpanjang pada minggu ini. Harga minyak sawit di pasar spot naik 9% pada hari Kamis menjadi 7,093 ringgit. Invasi Rusia terhadap Ukraina membuat harga minyak mentah naik $100 per barel untuk pertama kalinnya sejak 2014, sehingga harga minyak sawit juga naik karena sebagai bahan bakar pengganti biodiesel permintaannya meningkat.

Harga minyak sawit Mei di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 469 ringgit atau 7.3% menjadi 5,984 ringgit ($1,425.27) per ton sehari setelah naik ke harga tertinggi baru.

Penurunan harga hari Jumat lebih besar dari kenaikan harga kemarin, namun kenaikan harga mingguan minyak sawit sebesar 8% kenaikan terbesar sejak 8 Oktober, karena ekspor Malaysia dan Indonesia meningkat.

Ekspor minyak sawit Malaysia dari 1- 25 Februari naik antara 25% -27.9% pada minggu yang sama bulan Januari menurut cargo surveyor.

Ekspor minyak sawit Indonesia diperkirakan sebesar 2.34 juta ton di Januari dan ekspor di bulan Februari 1-24 sebesar 1.70 juta ton menurut BPDKS.

Di India pengiriman minyak bunga matahari dari daerah Laut Hitam terhambat di pelabuhan setelah pelabuhan dilarang beroperasi setelah invasi Rusia ke Ukraina sehingga pembeli kembali membeli minyak kedelai dan minyak sawit untuk pengiriman bulan Maret dan April. Rusia dan Ukraina adalah pemasok 80% minyak bunga matahari.

Analisa tehnikal untuk minyak sawit dengan support pertama 5,850 ringgit kemudian ke 5, 710 ringgit sedangkan resistant pertama di 6,460 ringgit kemudian ke 6,700 ringgit.

Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting