(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Selasa siang ini (15/3) terpantau terkoreksi 14,562 poin (0,21%) ke level 6.937,642 setelah dibuka naik ke level 6.953,473. IHSG ditahan profit taking setelah kemarin cetak rekor dan bergerak searah dengan regional, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya melemah di tengah berlanjutnya perang Rusia – Ukraina, melonjaknya Covid di China, serta estimasi kenaikan bunga the Fed minggu ini.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini terpantau menguat 0,14% atau 20 poin ke level Rp 14.312, dengan dollar AS di pasar uang Asia terkoreksi setelah melandai di sesi global sebelumnya; tertahan sebagai safe haven di tengah ekspektasi pasar akan dimulainya kenaikan suku bunga the Fed pada minggu ini dan berlanjutnya invasi Rusia atas Ukraina. Rupiah menguat dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.332.
Mengawali perdagangannya, IHSG menguat 30,871 poin (0,45%) ke level 6.953,473. Sedangkan indeks LQ45 naik 7,974 poin (0,79%) ke level 1.011,774. Siang ini IHSG melemah 14,562 poin (0,21%) ke level 6.937,642. Sementara LQ45 terlihat turun 0,08% atau 0,790 poin ke level 1.003,010.
Siang ini sepuluh dari sebelas sektor tampak mengalami pelemahan. Sektor yang mencatat penurunan tertinggi adalah sektor transport yang merosot 2,61%, diikuti sektor technology yang turun 1,78%.
Tercatat sebanyak 169 saham naik, 326 saham turun dan 173 saham stagnan. Perdagangan saham termasuk agak ramai dengan frekuensi perdagangan saham tercatat 895.139 kali transaksi sebanyak 13,926 miliar lembar saham senilai Rp 10,553 triliun.
Sementara itu, bursa regional siang ini terlihat mixed bias melemah, di antaranya Nikkei yang menanjak 0,26%, dan Hang Seng yang turun 2,99%.
Sejumlah saham yang masuk jajaran top losers antara lain Berkah Beton (BEBS) -7,00%, PP (PTPP) -5,50%, Wijaya Karya (WIKA) -5,14%, dan Indika Energy (INDY) -3,62%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini bergerak terkoreksi profit taking setelah cetak rekor dan searah regional, sementara bursa kawasan Asia melemah di tengah berlanjutnya perang Rusia – Ukraina, serta estimasi kenaikan bunga the Fed minggu ini. Berikutnya IHSG kemungkinan masih diintip profit taking karena di sekitar overbought area, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 6.997 dan 6.750. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.758, dan bila tembus ke level 6.698.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group