(Vibiznews – IDX Stocks) – Pemerintah resmi akan meningkatkan tarif PPN menjadi 11% dari yang sebelumnya 10% mulai dari 1 April 2022. Sebelumnya, berbagai pihak, seperti Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APBI) dan Center of Economic and Law Studies (Celios) menganjurkan bahwa kenaikan PPN menjadi 11% dikaji ulang karena dapat berdampak negatif terhadap ekonomi Indonesia.
Namun, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan bahwa kebijakan ini diambil untuk membantu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Menurut Sri Mulyani, kenaikan ini membuat tarif PPN Indonesia setara dengan negara negara lain di angka 15%. Rencananya kenaikan tarif PPN selanjutnya akan berlangsung pada tahun 2025.
Selain itu, Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, menambahkan bahwa walaupun tarif PPN naik menjadi 11% pemerintah tetap akan memberikan fasilitas pembebasan atau relaksasi PPN untuk beberapa sektor usaha, barang, dan jasa seperti jasa pendidikan, kesehatan, kebutuhan pokok, dan pelayanan nasional.
Kenaikan tarif PPN berpotensi memberikan dampak negatif terhadap daya beli masyarakat ditengah pemulihan ekonomi yang terjadi. Namun, menurut Kadin (Kamar Dagang dan Industri) kenaikan PPN menjadi 11% tidak akan berdampak signifikan terhadap harga jual produk.
PT Bank Neo Commerce Tbk – Saham BBYB – akan melakukan Rights Issue (RI) pada 28 Mei 2022 dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 5 miliar lembar saham. Jadwal RI ini mundur dari yang sebelumnya direncanakan terlaksana pada kuartal pertama 2022.
PT Aneka Tambang Tbk – Saham ANTM – resmi menandatangani Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) dengan PLN untuk pasokan listrik ke Smelter Feronikel Haltim, Maluku Utara selama 30 tahun ke depan. Jika pembangunan selesai, Smelter Feronikel Haltim akan menambah portfolio total kapasitas produksi terpasang feronikal tahunan ANTAM menjadi 40.500 TNi. Sebagai informasi Smelter Feronikel Haltim memiliki kapasitas 13,5 ribu ton nikel dalam feronikel.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk – Saham WOME – berencana untuk menerbitkan obligasi sebesar 800 miliar rupiah. Periode waktu obligasi dibagi dua, yaitu 370 hari dan 3 tahun dengan bunga 4,25% dan 6,3%. Dana hasil obligasi akan digunakan untuk modal kerja perusahaan.
PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk – Saham MBSS – menambah kepemilikannya di Mitra Alam Segara Sejati dari 60% menjadi 99%. Saham ini dibeli oleh MBSS dari Sedalia Semesta Alam senilai 50,3 miliar rupiah.
Pemerintah mengumumkan jumlah investor Sukuk Ritel 016 (SR016) sebanyak 18.416 orang, dengan total dana yang terkumpul 18,4 triliun rupiah. Angka ini lebih rendah dibandingkan total dana investasi pada SR015 yang mencapai 27 triliun rupiah.
China Eastern Airlines mengonfirmasi jatuhnya pesawat dengan nomor penerbangan MU5735 dengan jenis Boeing 737-800 di pegunungan Guangxi. Pihak maskapai menyatakan seluruh penumpang atau 132 orang dalam pesawat tersebut tidak selamat dari kejadian ini. Selain itu, maskapai juga menghentikan sementara penerbangan yang menggunakan Boeing dengan jenis 737-800.
PT Adhi Commuter Properti Tbk – Saham ADCP – anak usaha dari Adhi Karya (ADHI) mencatatkan marketing sales tahun 2021 sebesar 884 miliar rupiah atau naik +46% dibandingkan dengan tahun sebelumnya
PT Bundamedik Tbk – Saham BMHS – mengumumkan telah melakukan Ground Breaking atas pembangunan RS Bunda Vida Bekasi.
Selasti Panjaitan/Vibiznews