Harga Kopi Arabika Naik Menguatnya Real Brazil

718
kopi Arabika, kopi Robusta

(Vibiznews – Commodity) – Harga kopi pada penutupan pasar hari Selasa mixed dengan kenaikan harga kopi Arabika karena menguatnya real Brazil ke kurs tertinggi 2 tahun. Sedangkan harga kopi Robusta turun karena ekspor kopi Robusta Vietnam naik 19.4% dari Januari sampai Maret.

Harga kopi Arabika Mei di ICE New York naik $1.15 (0.54%) menjadi $215.70 dan harga kopi Robusta Mei di ICE London turun 0.70%.

Menguatnya real Brazil ke kurs tertinggi 2 tahun terhadap dolar. Menguatnya real membuat harga kopi di Brazil lebih mahal bagi pembeli di luar Brazil sehingga dapat mengurangi ekspor.

Harga kopi Robusta pada hari Selasa turun melanjutkan penurunan pada hari Senin setelah Vietnam General Statistics Office melaporkan bahwa ekspor kopi Vietnam dari Januari – Maret naik 19.4% dari tahun lalu menjadi 541,000 MT.

Aktivitas Penjualan Kopi Robusta di Vietnam pada minggu lalu sangat lambat karena persediaan kurang dan berkurangnya permintaan dan rendahnya harga global. Sementara selisih harga dengan Indonesia tidak berubah dan persediaan berkurang sementara menanti panen kecil .

Petani di Central Highlands, Vietnam area kopi terbesar di Vietnam menjual kopi dengan range harga 41,200 – 42,400 dong ($1.89 – $1.85) per kg, naik dari range 40,200 – 42,000 dong pada minggu lalu.

Persediaan turun sehingga aktivitas perdagangan tidak ramai. Petani hanya menjual 80-90% dari biji kopinya.

Para pedagang mengatakan bahwa saat kopi sedang berbuah muncul kesulitan harga pupuk meningkat dan persediaan pupuk sedikit membuat sulitnya tanaman berkembang dan mengganggu kualitas biji kopi .

Harga kopi Robusta Sumatera Indonesia sebesar $150 untuk kontrak April- Mei dan para pedagang di Lampung menjual $200 untuk kontrak. Harga tidak berubah dari minggu lali, sementara panen mini akan berlangsung di Lampung di daerah lampung Barat. Para petani masih kuatir dengan hasil panen karena selama 3 bulan hujan turun sempat membuat biji kopi tidak berkembang jatuh sebelum matang.

Harga kopi turun setelah pada hari Jumat Rabobank memperkirakan hasil kopi Arabika 2022/23 naik 31.8% dari tahun lalu menjadi 41.1 juta kantong.

Harga kopi mengalami penurunan karena kenaikan persediaan yang ada dalam pengawasan ICE pada Jumat lalu , persediaan kopi Arabika naik ke jumlah tertinggi 1 ½ bulan dan persediaan kopi Robusta naik ke jumlah tertinggi 2 ½ bulan. Persediaan kopi meningkat kembali setelah pada bulan lalu dilaporkan persediaan kopi Arabika di ICE turun ke jumlah terendah 22 tahun dan persediaan kopi Robusta turun ke jumlah terendah 3 ¼ tahun

Curah hujan di bawah normal di Brazil menaikkan harga kopi. Somar Meteorologia melaporkan hari Senin curah hujan di daerah perkebunan kopi Minas Gerai hanya 10.8 mm atau 38% dari rata-rata

Harga kopi Arabika turun karena invasi Rusia ke Ukraina diperkirakan akan menurunkan ekonomi global. Penurunan perekonomian membuat konsumen mengurangi pembelian kopi dan juga konsumen mengurangi kunjungan ke restoran dan kafe.

Penurunan penyebaran virus covid di AS sehingga membuat pembatasan akan dilepaskan sehingga pertemuan – pertemuan bisa berlangsung lagi dan permintaan kopi akan naik kembali. Rata-rata 7 hari penambahan penderita covid di AS turun ke terendah 8 1/4 bulan pada Hari Kamis lalu menjadi sebesar 29,261.

Harga kopi Arabika sempat naik ke harga tertinggi 10 ½ tahun pada 10 Februari setelah the International Coffee Organization (ICO) mengubah perkiraan surplus kopi global 2020/21 menjadi defisit 3.13 juta kantong dari perkiraan sebelumnya surplus 1.2 juta kantong. The ICO menurunkan produksi kopi global menjadi 167.17 juta kantong dari168.88 juta kantong dan menaikkan perkiraan konsumsi global 2020/21 menjadi 170.30 juta kantong dari 167.68 juta kantong.

Harga kopi Robusta naik karena persediaan kopi Robusta Vietnam berkurang.. Laporan dari Vietnam General Statistics Office pada 10 Februari total ekspor kopi Robusta Vietnam di 2021 turun 0.2% dari tahun lalu menjadi 1.61MMT karena mahalnya biaya pengiriman dan berkurangnya ketersediaan container pengiriman sehingga ekspor kopi berkurang.

Harga kopi Arabika naik dari perkiraan bahwa persediaan global akan turun karena cuaca yang tidak mendukung dan gangguan rantai pasokan. Cuaca kering pada saat ini dan terjadinya salju telah mengganggu tanaman kopi pada tahun 2021 dan mengganggu potensi pertumbuhan hasil panen pada dua tahun ke depan. Pada 16 Desember 2021 ketika Conab Brazil’s melaporkan bahwa produksi kopi Arabika turun 36 % dari tahun lalu menjadi 31.4 juta dari 48.8 juta kantong di 2020.

Analisa tehnikal untuk kopi Arabika dengan support pertama di $210 dan berikut ke $203 sedangkan resistant pertama di $ 223 dan berikut ke $231.

Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting