(Vibiznews – Commodity) – Harga kopi pada penutupan pasar hari Selasa mixed dengan harga kopi Arabika di New York naik ke harga tertinggi 3 ½ minggu karena persediaan kopi global menurun setelah the International Coffee Organization ( ICO) melaporkan pada hari Selasa bahwa ekspor kopi global dari Oktober sampai Februari turun 0.8% menjadi 53.2 juta kantong, ditambahnya dengan menguatnya kurs real Brazil ke kurs tertinggi 2 tahun terhadap dolar.
Harga kopi Arabika Mei di ICE New York naik 70 sen (0.30%) menjadi $231.30 dan harga kopi Robusta Mei di ICE London turun 0.70%.
Harga kopi Arabika juga naik karena menguatnya Real Brazil ke kurs tertinggi 2 tahun terhadap dolar pada hari Selasa menguatnya real membuat harga kopi Brazil menjadi lebih mahal bagi pembeli di luar Brazil sehingga menyebabkan ekspor menurun.
Harga kopi Robusta pada hari Selasa turun melanjutkan penurunan pada hari Senin setelah Vietnam General Statistics Office melaporkan bahwa ekspor kopi Vietnam dari Januari – Maret naik 19.4% dari tahun lalu menjadi 541,000 MT.
Penurunan penyebaran virus covid di AS sehingga membuat pembatasan akan dilepaskan sehingga pertemuan – pertemuan bisa berlangsung lagi dan permintaan kopi akan naik kembali. Rata-rata 7 hari penambahan penderita covid di AS turun ke terendah 8 1/2 bulan pada Hari Minggu lalu menjadi sebesar 27,995
Curah hujan meningkat mengurangi kekeringan di Brazil sehingga menurunkan harga kopi. Somar Meteorologia melaporkan hari Senin curah hujan di daerah perkebunan kopi Minas Gerais 38.6 mm atau 163% dari rata-rata
Harga kopi turun setelah pada hari Jumat Rabobank memperkirakan hasil kopi Arabika 2022/23 naik 31.8% dari tahun lalu menjadi 41.1 juta kantong.
Harga kopi mengalami penurunan karena kenaikan persediaan yang ada dalam pengawasan ICE pada Jumat lalu , persediaan kopi Arabika naik ke jumlah tertinggi 2 bulan pada 25 Maret dan persediaan kopi Robusta naik ke jumlah tertinggi 2 3/4 bulan. Persediaan kopi meningkat kembali setelah pada bulan lalu dilaporkan persediaan kopi Arabika di ICE turun ke jumlah terendah 22 tahun dan persediaan kopi Robusta turun ke jumlah terendah 3 ¼ tahun
Harga kopi Arabika turun karena invasi Rusia ke Ukraina diperkirakan akan menurunkan ekonomi global. Penurunan perekonomian membuat konsumen mengurangi pembelian kopi dan juga konsumen mengurangi kunjungan ke restoran dan kafe.
Harga kopi Arabika sempat naik ke harga tertinggi 10 ½ tahun pada 10 Februari setelah the International Coffee Organization (ICO) mengubah perkiraan surplus kopi global 2020/21 menjadi defisit 3.13 juta kantong dari perkiraan sebelumnya surplus 1.2 juta kantong. The ICO menurunkan produksi kopi global menjadi 167.17 juta kantong dari168.88 juta kantong dan menaikkan perkiraan konsumsi global 2020/21 menjadi 170.30 juta kantong dari 167.68 juta kantong.
Harga kopi Robusta naik karena persediaan kopi Robusta Vietnam berkurang.. Laporan dari Vietnam General Statistics Office pada 10 Februari total ekspor kopi Robusta Vietnam di 2021 turun 0.2% dari tahun lalu menjadi 1.61MMT karena mahalnya biaya pengiriman dan berkurangnya ketersediaan container pengiriman sehingga ekspor kopi berkurang.
Harga kopi Arabika naik dari perkiraan bahwa persediaan global akan turun karena cuaca yang tidak mendukung dan gangguan rantai pasokan. Cuaca kering pada saat ini dan terjadinya salju telah mengganggu tanaman kopi pada tahun 2021 dan mengganggu potensi pertumbuhan hasil panen pada dua tahun ke depan. Pada 16 Desember 2021 ketika Conab Brazil’s melaporkan bahwa produksi kopi Arabika turun 36 % dari tahun lalu menjadi 31.4 juta dari 48.8 juta kantong di 2020.
Analisa tehnikal untuk kopi Arabika dengan support pertama di $225 dan berikut ke $217 sedangkan resistant pertama di $ 236 dan berikut ke $239.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting