(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Rabu siang ini (13/4) terpantau menguat di area rekor +23,017 poin (0,32%) ke level 7.237,798 setelah dibuka naik ke level 7.258,560. IHSG dibuka meloncat dan bersiap untuk rekor penutupan baru, sementara bursa kawasan Asia siang ini mixed bias menguat di antara rilis inflasi CPI AS yang tertinggi sejak Desember 1981, serta Wall Street yang ditutup lanjut tergelincir.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini terpantau menguat tipis 0,03% atau 4 poin ke level Rp 14.358, dengan dollar AS di pasar uang Asia bertahan setelah bullish 8 hari berturut-turut di sesi global sebelumnya; rally ke sekitar 2 tahun tertingginya di tengah prediksi agresifnya pengetatan moneter the Fed untuk mengatasi inflasi tinggi sebesar 8,5% di AS. Rupiah menguat dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.362.
Mengawali perdagangannya, IHSG menguat di area rekor +43,779 poin (0,47%) ke level 7.258,560. Sedangkan indeks LQ45 naik 5,517 poin (0,53%) ke level 1.042,365. Siang ini IHSG menguat 23,017 poin (0,32%) ke level 7.237,798. Sementara LQ45 terlihat naik 0,61% atau 6,338 poin ke level 1.043,187.
Siang ini enam dari sebelas sektor tampak mengalami penguatan. Sektor yang mencatat kenaikan tertinggi adalah sektor energy yang menanjak 2,80%, diikuti sektor infrastructure yang naik 2,36%.
Tercatat sebanyak 276 saham naik, 236 saham turun dan 158 saham stagnan. Perdagangan saham termasuk ramai dengan frekuensi perdagangan saham tercatat 1.018.477 kali transaksi sebanyak 17,966 miliar lembar saham senilai Rp 9,990 triliun.
Sementara itu, bursa regional siang ini terlihat variatif bias menguat, di antaranya Nikkei yang menanjak 1,47%, dan Hang Seng yang naik 0,61%.
Sejumlah saham yang masuk jajaran top gainers antara lain Tower Bersama (TBIG) 7,48%, Wir Asia (WIR) 6,43%, Bukit Asam (PTBA) 5,98%, dan Indo Tambangraya (ITMG) 5,07%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini bergerak meloncat dan bersiap untuk rekor penutupan, sementara bursa kawasan Asia bias menguat di antara rilis inflasi CPI AS yang tertinggi sejak Desember 1981, serta Wall Street yang tergelincir. Berikutnya IHSG kemungkinan mencetak rekor penutupan barunya dengan akan diintip profit taking, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.320 dan 7.355. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7.090, dan bila tembus ke level 6.926.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group