(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Kamis siang ini (14/4) terpantau terkoreksi dari rekornya -23,004 poin (0,23%) ke level 7.239,773 setelah dibuka naik ke level 7.273,499. IHSG terkoreksi profit taking dari posisi rekor kemarin, sementara bursa kawasan Asia siang ini mixed bias menguat di antara Bank of Korea yang menaikkan suku bunga acuannya serta Wall Street yang ditutup rebound.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini terpantau menguat 0,08% atau 11 poin ke level Rp 14.351, dengan dollar AS di pasar uang Asia menurun setelah terkoreksi di sesi global sebelumnya; terkoreksi setelah 8 hari bullish di tengah penguatan euro menjelang pengumuman suku bunga dari Bank Sentral Eropa (ECB). Rupiah menguat dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.362.
Mengawali perdagangannya, IHSG menguat 10,722 poin (0,15%) ke level 7.273,499. Sedangkan indeks LQ45 naik 7,899 poin (0,76%) ke level 1.044,747. Siang ini IHSG melemah 23,004 poin (0,23%) ke level 7.239,773. Sementara LQ45 terlihat turun 0,62% atau 6,522 poin ke level 1.038,225.
Siang ini tujuh dari sebelas sektor tampak mengalami pelemahan. Sektor yang mencatat penurunan tertinggi adalah sektor non-cyclical yang merosot 0,93%, diikuti sektor technology yang turun 0,56%.
Tercatat sebanyak 231 saham naik, 274 saham turun dan 164 saham stagnan. Perdagangan saham termasuk ramai dengan frekuensi perdagangan saham tercatat 963.336 kali transaksi sebanyak 16,651 miliar lembar saham senilai Rp 9,339 triliun.
Sementara itu, bursa regional siang ini terlihat bias menguat, di antaranya Nikkei yang menanjak 1,26%, dan Hang Seng yang naik 0,73%.
Sejumlah saham yang masuk jajaran top losers antara lain Elang Mahkota (EMTK) -2,59%, Merdeka Cooper (MDKA) -2,31%, Semen Indonesia (SMGR) -2,02%, dan Adaro Energy (ADRO) -1,49%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini bergerak terkoreksi profit taking dari posisi rekor, sementara bursa kawasan Asia bias menguat di antara BOK yang menaikkan suku bunga acuannya serta Wall Street yang rebound. Berikutnya IHSG kemungkinan masih akan ditahan profit taking di zona maerah, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.320 dan 7.355. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7.090, dan bila tembus ke level 6.926.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group