(Vibiznews – Commodity) – Harga karet Jepang turun sedikit pada awal Minggu, karena melemahnya yen dan melemahnya perekonomian Cina
Harga karet Oktober di the Osaka Exchange turun 0.2 yen atau 0.1% menjadi 251.5 yen ($1.92) per kg.
Penurunan harga terjadi karena melemahnya yen, dan sedikitnya hasil bahan mentah karet karena hujan di daerah penghasil karet di Thailand membuat tidak dapat dilakukan penyadapan.
Kurs dolar terhadap yen 131.15 yen melemah dari 130.68 yen pada hari Jumat siang di Asia. Melemahnya yen membuat harga barang dengan yen menjadi murah apabila dibeli dengan mata uang lainnya.
Indeks saham Nikei juga turun 2.5% pada hari Senin
Harga karet di OSE turun karena turunnya permintaan dari Cina, dan tidak adanya berita yang menaikkan pasar di Shanghai karena masih lockdown covid-19.
Harga karet September di Bursa Shanghai Futures Exchange turun 385 yuan menjadi 12,435 yuan ($1,850.47) per ton sempat mencapai harga terendah sejak 30 September 2020 di 12,410 yuan pada awal pasar. Cina melakukan lockdown di kedua kota terbesar di Cina untuk mencegah penyebaran virus covid- 19
Ekspor Cina mengalami penurunan, jumlah terkecil selama 2 tahun, sementara impor hampir tidak berubah di bulan Apri karena pengetatan sehingga produksi pabrik berkurang dan menghambat permintaan domestik sehingga mengganggu pertumbuhan ekonomi.
Harga karet Juni di bursa Singapore Exchange SICOM turun 2.3% menjadi 155.9 sen USD
Harga minyak mentah turun pada penutupan pasar hari Senin sehingga harga karet sintesis menjadi lebih murah dari karet alam sehingga pembeli akan memakai karet sintesis dan permintaan karet alam berkurang dan persediaan karet alam meningkat, harganya turun.
Analisa tehnikal untuk karet dengan support pertama di 240.86 yen dan berikut ke 234.73 yen sedangkan resistant pertama di 253.56 dan berikut ke 260.13 yen
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting