(Vibiznews – IDX) PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) mengawali tahun 2022 dengan raihan pendapatan usaha US$26,8 juta, untuk periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2022 (Berdasar Laporan Keuangan Perseroan tidak Diaudit). Jumlah tersebut naik 31% (yoy), disebabkan meningkatnya pendapatan dari Sewa Berjangka segmen Kapal Tunda dan Tongkang dan Kapal Curah Besar. Imbas lonjakan harga komoditas internasional di Kuartal 1 2022 turut berkontribusi pada melambungnya pendapatan usaha, diantaranya karena adanya permintaan layanan angkutan komoditas yang tinggi.
Pada kuartal 1-2022, Perseroan mendapat tambahan keuntungan US$3,4 juta hasil divestasi empat unit aset, yakni 1-unit kapal curah besar, 2-unit tongkang, dan 1-unit kapal tunda. Perseroan membukukan Laba kotor US$9,6 juta dengan marjin laba kotor 36%. Sementara EBITDA Perseroan tercatat US$11,9 juta, meningkat 78% (yoy), yang mewakili peningkatan marjin EBITDA sebesar 44% dari 33% tahun lalu.
Direktur Utama PSSI, Iriawan Ibarat mengatakan, meski adanya Peraturan Pemerintah Indonesia untuk melarang ekspor batubara pada Januari 2022 yang berimbas pada menurunnya volumenya pengangkutan secara drastis, Perseroan berhasil menghasilkan pendapatan usaha dan pemasukan lain. “Pertumbuhan Laba dan Marjin Laba Kotor meningkat sebagian besar karena kinerja yang baik pada semua aset dengan biaya yang dapat dikelola. Kontribusi signifikan juga berasal dari pendapatan sewa berjangka, sekitar 64% ke pendapatan.”
Laba Bersih Perseroan hingga akhir kuartal 1-2022, US$9,9 juta, naik signifikan 289% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Meningkatnya Laba Bersih sekaligus menaikan Laba per saham menjadi Rp28. Rasio Keuangan Perseroan sejauh ini berada pada kondisi terbaik, dengan kas dan setara kas sebesar US$29 juta. Rasio Kewajiban terhadap Ekuitas sebesar 12%, lebih rendah dari tahun sebelumnya, yaitu 33%, berkat pelunasan pinjaman bank sebesar US$10 juta pada Januari 2022. PSSI sangat sehat secara keuangan dan bisa fokus untuk pengembangan usaha yang berkelanjutan.