(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah terpantau terkoreksi cukup signifikan di pasar komoditas sesi Eropa hari Senin (16/5/2022) setelah sempat mendaki ke posisi tertinggi 2 bulan awal sesi. Turunnya harga minyak dipicu oleh data ekonomi yang lemah di China, khawatirkan permintaan dari negeri konsumen terbesar tersebut.
Harga minyak telah rally lebih dari 10% pekan lalu di tengah kekhawatiran pasokan yang masih ada, dan mendorong kenaikan awal sesi. Namun alami profit taking setelah China melaporkan data ekonomi yang mengecewakan sebagai akibat dari pembatasan Covid, menyoroti kekhawatiran perlambatan permintaan dari importir minyak mentah utama dunia.
Sementara itu, diplomat Eropa hari Jumat lalu mengatakan Uni Eropa masih bertujuan untuk menyetujui embargo bertahap minyak Rusia bulan ini meskipun ada penolakan dari negara-negara anggota tertentu, menolak saran penundaan atau perampingan proposal.
Laporan bulanan OPEC juga menunjukkan produksi pada April naik 153.000 barel per hari, tertinggal dari kenaikan 254.000 bdp yang diizinkan kelompok itu berdasarkan kesepakatan.
Harga minyak mentah WTI untuk kontrak berjangka bulan Juni 2022 turun 0,94% ke posisi US$109.47 per barel setelah dibuka pada posisi US$110.48, sedangkan untuk minyak acuan dunia atau jenis Brent turun 1,15% ke posisi US$110.23 per barel. Untuk pergerakan selanjutnya hingga penutupan sesi Amerika diperkirakan akan terus terkoreksi.
