(Vibiznews – Commodity) – Harga gula naik pada penutupan pasar hari Senin, naik tinggi pada sesi ke dua dan naik ke tertinggi 3 minggu. Mengikuti kenaikan harga minyak mentah pada hari Senin naik lebih dari 3% menjadi 1 ¾ bulan tertinggi.
Larangan ekspor gandum India yang menaikkan harga biji-bijian berdampak pada kenaikan harga etanol sehingga harga etanol meningkat membuat pemakaian bisa beralih ke etanol dengan bahan dari tebu sehingga harga gula juga naik.
Harga gula Juli di ICE New York naik 51 sen (2.66%) menjadi $19.68 dan harga gula Agustus di ICE London naik 2.52%.
Harga minyak mentah pada hari Senin naik lebih dari 3% menjadi 1 ¾ bulan tertinggi sehingga membuat harga etanol naik dan membuat pabrik penggilingan tebu lebih memilih untuk membuat etanol dibandingkan gula sehingga persediaan gula berkurang.
Cuaca di Brazil dingin dan dapat membeku sehingga mengganggu perkebunan tebu. The National Institute of Meteorology di Brazil mengatakan pada hari Senin bahwa risiko beku di perkebunan tebu Brazil akan berlangsung sampai akhir minggu ini.
Harga gula sudah mengalami tekanan karena persediaan gula global meningkat menurut Green Pool Commodity Specialist pada 29 April perkiraan pasar global 2022/23 menjadi surplus +1.41 MMT dari perkiraan Januari defisit –742,000 MT
Harga gula turun pada 27 April karena perkiraan produksi gula dari CONAB bahwa pada tahun 2022/23 perkiraan produksi akan naik 15% dari tahun lalu menjadi 40.3 MMT karena hasil panen meningkat kembali setelah tanaman kembali bertumbuh dengan baik setelah cuaca berlawanan dari musim lalu.
Pada 22 April the USDA FAS melaporkan bahwa perkiraan produksi gula Brazil di tahun 2022/23 naik 2.9% dari tahun lalu menjadi 36.37 MMT dan ekspor gula Brazil di 2022/23 naik 3.7% dari tahun lalu menjadi 26.6 MMT.
Dalam jangka pendek Laporan Unica pada hari Kamis lalu bahwa Produksi Brazil di 2022/23 sampai April turun – 50.6% dari tahun lalu menjadi 1.066 MMT.
Faktor negatif yang menurunkan harga gula karena hasil panen India dan Thailand diperkirakan meningkat sehingga menghapus penurunan panen gula Brazil . Menurut the Indian Sugar Mills Association (ISMA) pada 15 April bahwa perkiraan produksi gula India di 2021/22 dinaikkan menjadi 35 MMT dari 33.3 MMT naik 12.2% dari tahun lalu. Ekspor gula India akan naik mencapai rekor 9 MMT.
The Thailand Office of the Cane & Sugar Board melaporkan pada 22 Maret bahwa produksi gula Thailand di 2021/22 dari 7 Des – 19 Maret sebesar 9.6 MMT dan total hasil panen Thailand di 2021/22 dari 7 Desember – 31 Maret akan mencapai 10 MMT jumlah tertinggi 3 tahun. The Thailand Office of the Cane & Sugar Board memperkirakan ekspor Thailand 7 MMT di tahun 2021/22.
Analisa tehnikal untuk gula dengan support pertama di $18.70 kemudian ke $ 18.10 sedangkan resistant pertama di $19.20 dan berikut ke $ 19.50.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting