(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit naik sedikit pada penutupan pasar hari Rabu masih di harga terendah lima minggu pada hari sebelumnya
Harga minyak sawit Agustus di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 20 ringgit atau 0.33% menjadi 6,136 ringgit ($1,396.61) per ton, harga minyak sawit sempat ke harga terendah sejak 11 April di 6,116 ringgit pada hari Selasa.
Pada hari Rabu perdagangan sideways sementara menantikan berita produksi bulan Mei yang diperkirakan akan melambat dan masih turun.
Indonesia masih memberlakukan pelarangan ekspor CPO dan minyak sawit Olahan yang dimulai 28 April lalu, investor berharap bahwa dalam beberapa minggu ini persediaan di dalam negeri Indonesia sudah dapat dipenuhi. Namun tujuannya sampai harga minyak goreng turun.
Indonesia mengatakan bahwa akan melepas larangan ekspor sampai harga minyak goreng turun ke 14,000 rupiah ($0.9563 ) per liter di seluruh Indonesia, harga minyak goreng rata-rata 17,300 rupiah per liter pada hari Jumat menurut Kementerian Perdagangan.
Penundaan pelepasan larangan ekspor membuat pembeli mengalihkan perdagangan minyak sawit dengan Indonesia yang dijanjikan akan dikirim mulai Juni sampai bulan berikutnya.
Pengaruh dari larangan ekspor dari minyak sawit dari Indonesia tidak menaikkan harga minyak sawit, karena negara-negara pembeli mengurangi permintaan minyak sawit karena harganya sangat tinggi.
Ekspor minyak sawit Malaysia dari 1- 15 Mei naik 23.9% menjadi 613,649 ton dari bulan April pada tanggal yang sama, menurut Cargo surveyor Societe Generale de Surveillance pada hari Selasa.
Harga minyak kedelai di bursa Dalian turun 0.2% sementara harga minyak sawit turun 0.05%, sementara di bursa the Chicago Board of Trade (CBOT) harga minyak kedelai juga turun 0.4%.
Analisa tehnikal untuk minyak sawit dengan support pertama 6060 ringgit dan berikut ke 5,840 ringgit sedangkan resistant pertamadi 6,340 ringgit dan berikut ke 6,530 ringgit.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting