(Vibiznews – Commodity ) – Harga jagung naik pada penutupan pasar hari Selasa karena perkiraan cuaca kering terjadi di perkebunan jagung sehingga dapat mengganggu tanaman yang sudah mulai berakar.
Harga jagung Juli di CBOT naik 14.5 sen (1.95%) menjadi $7.57 per bushel.
Census data melaporkan pengiriman ekspor April sebesar 274.58 mbu, turun 6% dari Maret dan turun 18% dari tahun lalu. Total ekspor jagung sampai bulan April 1.67 bbu.
Laporan Pengiriman Ekspor Mingguan pada hari Senin sebesar 1.435 MMT jagung dikirim sampai 2 Juni naik dari minggu 1,4 MMT dan diatas 1.427 MMT pada tahun lalu di minggu yang sama. Akumulasi ekspor sebesar 43.733 MMT sampai 2 Juni dibanding 52.61 MMT.
Laporan progress pertumbuhan mingguan dari NASS sudah 94% tanaman jagung selesai ditanam sampai 5 Juni, naik 86% dari minggu lalu dan lebih cepat dari rata-rata 5 tahun walaupun terlambat mulai ditanam. Tanaman jagung yang sudah bertumbuh 78% masih lebih lambat dari rata-rata 81%.
IGC memperkirakan produksi biji-bijian global turun 40 MMT di 2022/23 menjadi 2.251 milyar MT dan yang paling banyak turunnya adalah jagung dan barley.
Perkiraan Barchart produksi jagung sebesar 14.206 bbu dari 81.64 juta area penanaman, hasil panen jagung pertama sebesar 174 bpa, di Desember pada saat panen 2021/22 selesai hasilnya diperkirakan 182 bpa naik dari 174.15 bpa sebelumnya dan diatas perkiraan USDA 177 bpa.
Menurut FranceAgriMer penanaman jagung di Perancis sudah selesai. The European Commission memperkirakan hasil jagung Uni Eropa sebesar 72.5 MMT dibanding dengan 73.4 MMT. USDA memperkirakan hasil jagung Uni Erop 68.25 MMT untuk perkiraan WASDE Mei.
Panen jagung ke dua di Brazil sudah selesai sebesar 3.3% menurut Agrural.
Analisa tehnikal untuk jagung dengan support pertama $7.36 dan berikut ke $7.21 sedangkan resistant pertama di $7.61 dan berikut ke $7.72
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
