(Vibiznews – Commodity) – Harga tembaga pada penutupan pasar hari Rabu turun karena kekhawatiran akan turunnya pertumbuhan ekonomi global, sehingga permintaan dari Cina sulit mengalami recovery.
Harga tembaga kontrak 3 bulan di the London Metal Exchange turun 0.3% menjadi $9,674 per ton setelah sempat turun 0.5% pada sesi sebelumnya.
Walaupun Cina sudah terbuka lagi tetapi pertumbuhan ekonomi global sedang menghadapi masalah, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa permintaan logam Cina belum kembali normal.
Harga tembaga di LME sudah naik 8% dari harga terendah 7 bulan pada 12 Mei lalu. Lonjakan tinggi pada minggu lalu adalah kenaikan dari harga terendahnya sehingga terjadi pembelian, namun pada saat harga sekarang belum ada pergerakan pembelian karena tidak ada faktor yang mendorongnya untuk naik lebih lagi.
Harga tembaga Juli di Shanghai naik 0.1% menjadi 72,790 yuan ($10,911.24) per ton.
Menguatnya indeks dolar AS membuat harga logam mahal bagi pembeli mata uang di luar dolar, akibatnya harga komoditas turun.
LG Energy Solution Korea Selatan membangun pabrik nikel di Indonesia dengan investasi $9.8 milyar untuk produksi baterei kendaraan listrik.
Harga logam industri lainnya:
- Harga timah naik 3.1% menjadi $37,200 per ton setelah data ekspor timah Indonesia turun 42.8% pada bulan Mei dari bulan sebelumnya.
- Harga aluminium di LME naik 1.4% menjadi $2,816.50 per ton
- Harga zinc berubah sedikit menjadi $3,796
- Harga Lead naik 0.4% menjadi $2,233
- Harga nikel turun 1.2% menjadi $29,125
Analisa tehnikal untuk tembaga dengan support pertama di $9.115 dan berikut ke $8.782 sedangkan resistant pertama di $9,873 dan berikut ke $10,205.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting.