(Vibiznews – Commodity) – Harga kopi naik pada penutupan pasar hari Rabu dengan harga kopi Arabika naik ke harga tertinggi 2 minggu. Kekeringan yang terjadi di Brazil akan membuat hasil panen turun sehingga harga kopi naik. Laporan Somar Meteorologia pada hari Senin tidak turun hujan pada minggu lalu.
Harga kopi Arabika September di ICE New York naik $4.05 (1.74%) menjadi $236.40 dan harga kopi Robusta September di ICE London naik 0.57%.
Laporan dari Somar Meteorologia pada hari Senin tidak turun hujan di Minas Gerais, dapat mengakibatkan hasil panen turun.
Harga kopi naik karena melanjutkan dari Kamis lalu ketika Safras & Mercado melaporkan bahwa panen kopi Brazil di 2022/23 hanya 28% selesai sampai 14 Juni lebih lambat dari rata-rata lima tahun 36%.
Peningkatan persediaan kopi di AS menurunkan harga setelah the Green Coffee Association melaporkan pada hari Kamis bahwa persediaan kopi hijau di AS pada bulan Mei naik 1.6% dari bulan lalu dan naik 3.2 % dari tahun lalu menjadi 6.004 juta kantong
Persediaan yang melimpah dari kopi Robusta membuat harga kopi Robusta turun setelah Vietnam’s General Statistics Office melaporkan pada 7 Juni bahwa ekspor Vietnampada bulan Mei naik 9.3% Dari tahun lalu menjadi 142,329 MT Dan ekspor dari Januari – Mei naik 23.2% dari tahun lalu menjadi 881,565 MT.
USDA pada 7 Juni memperbaiki Perkiraan produksi kopi Vietnam di 2021-22 dinaikkan menjadi 31.58 juta kantong Dari 31.1 juta kantong tetapi produksi tahun 2022/23 turun 2.2% Dari tahun lalu menjadi 30.9 juta kantong.
The Colombian Coffee Growers Federation melaporkan pada 7 Juni produksi kopi di Colombia bulan Januari – Mei turun 4 % dari tahun lalu menjadi 4.5 juta kantong yang membuat harga kopi Arabika naik pada karena persediaan kopi sedikit dari Colombia. Negara produsen kopi Arabika terbesar ke dua di dunia.
The International Coffee Organization (ICO) mengubah perkiraan surplus kopi global 2020/21 menjadi defisit 3.13 juta kantong dari perkiraan sebelumnya surplus 1.2 juta kantong.
The ICO menurunkan produksi kopi global menjadi 167.17 juta kantong dari168.88 juta kantong dan menaikkan perkiraan konsumsi global 2020/21 menjadi 170.30 juta kantong dari 167.68 juta kantong. Walaupun pada 4 Mei Citigroup memperkirakan bahwa pasar kopi global di 2022/23 akan surplus 3.5 juta kantong dari defisit 7.3 juta kantong di 2021/22
Analisa tehnikal untuk kopi Arabika dengan support pertama di $228 dan berikut ke $219 sedangkan resistant pertama di $ 237 dan berikut ke $245.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting