(Vibiznews – Commodity) – Harga jagung pada penutupan pasar hari Jumat turun ke terendah sejak Februari 2022. Melanjutkan penurunan pada hari Kamis setelah dikeluarkan 3 Laporan penting untuk jagung. Harga jagung seminggu ini turun 66 ½ sen, lebih rendah dari minggu lalu 57 sen.
Harga jagung Desember turun 12.25 sen (1.98%) menjadi $6.075 per bushel.
Harga jagung kembali turun sebelum liburan panjang Hari Kemerdekaan AS pada hari Senin. Harga diperkirakan masih naik pada minggu depan karena faktor cuaca. Cuaca di pertanian jagung di Amerika Serikat masih kering dan hujan sangat jarang .
Laporan Penjualan Ekspor Mingguan sebesar 88,795 MT dijual sampai 23 Juni. Jumlah ini dibawah perkiraan. Dari persediaan baru 119,259 MT dijual minggu ini.
Laporan area penanaman jagung sebesar 89.92 juta are sudah ditanam sesuai perkiraan. Jumlah ini masih dibawah tahun lalu 93.37 juta are. Kenaikan 430k are dari jumlah bulan Maret.
Laporan persediaan jagung per 1 Juni sebesar 4.346 bbu, masih dalam jumlah perkiraan. Penggunaan jagung di kuartal ke tiga 3.41 milyar bushel. Data NASS memisahkan persediaan yang di pertanian dan di luar pertanian.
USDA melaporkan penggunaan jagung untuk etanol 446.149 mbu. Jumlah ini naik 7% dari bulan April. Tetapi dari tahun lalu turun 2 mbu. Total penggunaan jagung untuk etanol 4 bbu sampai bulan Mei.
Datagro menaikkan perkiraan hasil panen Brazil menjadi 116.1 MMT dari 114.35 MMT. Perkiraan hasil panen ke dua juga dinaikkan menjadi 91.25 MMT dari 89.5 MMT.
Hasil panen Brazil tidak sesuai perkiraan karena cuaca kering mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
Korea Selatan memesan 58k MT jagung dari pasar Internasional oleh KFA. MFG memesan 68k MT jagung.
Analisa tehnikal untuk jagung dengan support pertama di $ 5.99 berikut ke $5.85 dan resistant pertama di $6.41 dan berikut ke $6.59.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting