(Vibiznews – Commodity) – Pergerakan Pasar Di Bursa Chicago Grain Exchange pada hari Selasa 12 Juli 2022 . Harga biji-bijian semua turun tajam setelah Laporan Laporan Bulanan Perkiraan Persediaan dan Permintaan WASDE.
Kekhawatiran akan terjadinya resesi membuat harga komoditas turun sehingga mengabaikan analisa fundamental lainnya.
Harga jagung turun produksi meningkat. Harga kedelai turun mengikuti turunnya harga minyak mentah.
Harga gandum turun perkiraan produksi dan persediaan naik.
Harga pada Penutupan Pasar pada hari Selasa untuk Biji-bijian:
Jagung
Harga jagung Desember di CBOT turun 42.5 sen (6.76%) menjadi $5.865 per bushel.
Harga jagung turun pada penutupan pasar hari Selasa setelah Laporan Bulanan Perkiraan Persediaan dan Permintaan WASDE.
Perkiraan Persediaan akhir jagung di AS naik 70 juta bushel. Produksi meningkat 45 juta bushel, akibat perluasan area. Hasil panen tidak berubah 177 bushel perare. Penggunaan tidak bertambah.
Kedelai
Harga kedelai Nopember di CBOT turun 62 sen (4.41%) menjadi $13.43 per bushel. Harga soymeal turun $11.2 (2.79%) menjadi $389.7 per ton. Harga minyak kedelai Desember turun $3.39 (5.53%) menjadi $57.92.
Harga kedelai turun pada penutupan pasar hari Selasa setelah Laporan Bulanan Perkiraan persediaan dan Permintaan WASDE.
Perkiraan produksi kedelai sebesar 4.5 milyar bushel turun 135 juta karena perluasan area. Perkiraan panen 87.5 juta per are pada 30 Juni, turun 2.6 juta dari bulan lalu.
Perkiraan Ekspor kedelai turun 65 juta bushel menjadi 2.14 milyar bushel. Perkiraan persediaan 2022/23 230 juta bushel turun 50 juta bushel dari bulan lalu.
Gandum
Harga gandum Desember turun 42.25 sen (4.84%) menjadi $8.3025 per bushel
Harga gandum turun pada penutupan pasar hari Selasa setelah Laporan Bulanan Perkiraan persediaan dan Permintaan WASDE.
Perkiraan produksi gandum di 2022/23 naik 44 juta bushel menjadi 1,781 juta bushel. Produksi gandum musim dingin naik 1,201 juta bushel peningkatan area penanaman.
Perkiraan ekspor di 2022/23 naik 25 juta bushel menjadi 800 juta bushel.
Perkiraan persediaan global di 2022/23 naik 0.7 juta ton menjadi 267.5 juta ton terendah sejak 2016/17.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting.