(Vibiznews – IDX Stocks) – Aksi korporasi pemecahan nilai nominal saham alias stock split masih ramai.
Yang terbaru, ada PT Chandra Asri Petrochemical Tbk dengan kode saham TPIA yang berencana menggelar stock split dengan rasio 1:4.
Sebelumnya, ada beberapa emiten yang telah mengumumkan dan melaksanakan stock split. Seperti PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN) dengan rasio 1:20, PT Mulia Industrindo Tbk (MLIA) dengan rasio 1:5, serta PT Grand House Mulia Tbk (HOMI) dan PT Paramita Bangun Sarana Tbk (PBSA) dengan rasio 1:2.
Sebelumnya, ada PT Harum Energy Tbk (HTUM) yang melakukan stock split dengan rasio 1:5.
PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) juga sempat mengumumkan rencana stock split meski ada penundaan.
Strategi emiten untuk melakukan stock split cukup stratetis. Dengan aksi korporasi ini, saham menjadi semakin likuid dan harga saham akan terjangkau, khususnya untuk para investor ritel. Meskipun stock split tidak selalu akan mendorong harga.
Aksi stock split sejatinya dapat menguntungkan investor maupun emiten, khususnya bagi saham yang secara intuisi atau nominal harganya sudah mahal. Seperti pada saham TPIA yang pembelian satu lot sahamnya mencapai Rp 960.000.
Level harga yang tinggi menjadi tidak terjangkau oleh investor ritel. Lewat stock split, saham bisa menjadi lebih liquid dan berpotensi meningkatkan frekuensi transaksi.
Keuntungan yang juga bisa didapatkan oleh investor adalah perubahan fraksi saham dan batas auto rejection yang dapat dimanfaatkan investor.
Namun dia memberikan catatan, pelaku pasar perlu mencermati kembali kinerja emiten dan outlook bisnisnya di tengah inflasi dan pelemahan ekonomi global.
Sebab, stock split sebenarnya hanya pemecahan nilai saham dan saham yang beredar, tidak seperti pada rights issue yang ada penambahan modal dari investor.
Selasti Panjaitan/Vibiznews