(Vibiznews -Commodity) – Harga logam industri kembali naik dari harga terendahnya. Melemahnya indeks dolar pada beberapa hari terakhir membuat harga logam naik kembali.
Pendapatan perusahaan AS kuat dan berkurangnya kekhawatiran pasokan gas di Eropa.
Harga logam dan pasar modal jatuh pada bulan-bulan terakhir, ketika indeks dolar mencapai tertinggi 20 tahun. Inflasi yang tinggi dan suku bunga meningkat sehingga menimbulkan kekhawatiran resesi di banyak negara.
Pertumbuhan ekonomi yang lemah mengurangi penggunaan logam dan permintaan logam berkurang.
Harga tembaga di the London Metal Exchange (LME) naik 1.1% menjadi $7,360.50 per ton. Harga tembaga masih turun 30% dari rekor tertingginya di bulan Maret.
Data penjualan rumah di AS bulan Juni turun untuk lima bulan berturut-turut
Para investor memperkirakan kenaikan suku bunga sebesar 75 basis point akan diumumkan pada minggu depan daripada kenaikan 100 basis point yang akan lebih memperburuk penurunan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Bank Sentral Eropa mempertimbangkan untuk menaikkan suku bunga lebih dari 50 basis point pada hari Kamis.
China pembeli logam terbesar sedang mengalami peningkatan penyebaran Covid-19 sehingga adanya lockdown menghambat industri.
Penambang Antofagasta Chili mengurangi produksi menjadi 640,000 – 660,000 ton. Walaupun analis memperkirakan persediaan tembaga meningkat sampai 2023.
Harga logam industri lain:
- Harga aluminium naik 1.3% menjadi $2,420 per ton.
- Harga zinc naik 1.7% menjadi $2,998
- Harga nikel naik 2.8% menjadi $21,180
- Harga lead naik 2% menjadi $2,025.50
- Harga timah tidak berubah $24,800
Analisa tehnikal untuk tembaga dengan support pertama di $7,224 dan berikut ke $7,161. Resistant pertama di $7,409 dan berikut ke $7,472
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting