Harga Tembaga Mingguan Naik

680
tembaga

(Vibiznews – Commodity) – Harga tembaga mingguan naik pertama kalinya dalam tujuh minggu.  

Harga tembaga di the London Metal Exchange naik 1.5% menjadi $7,430.50 per ton. Harga mingguan naik 3.5%. 

Harga tembaga yang digunakan untuk pembangkit listrik dan konstruksi ini masih turun 30% dari harga tertinggi di bulan Maret. Sempat menyentuh  $6.955 harga terendah sejak Nopember 2020 pada minggu lalu. 

Harga logam industri turun pada bulan terakhir karena kenaikan inflasi, Bank sentral menaikkan suku bunga sehingga kekhawatiran akan timbulnya resesi. 

Investor memperkirakan kenaikan dari suku bunga AS bisa tidak terjadi. Tandanya kenaikan saham-saham global dan melemahnya indeks dolar dari tertinggi 20 tahun.  

https://www.vibiznews.com/2022/07/22/dolar-as-akhir-pekan-tergelincir-setelah-kontraksi-data-bisnis-as/

Cina akan membuat kebijakan setelah lockdown supaya pertumbuhan ekonomi dapat meningkat kembali. 

Dalam jangka pendek outlook perekonomian masih suram apalagi kali suku bunga AS naik 75 basis point pada minggu depan, menyusul kenaikan suku bunga 50 basis point di ECB pada hari Kamis.  

https://www.vibiznews.com/2022/07/22/imbal-hasil-treasury-as-retreat-merespon-data-ekonomi-dan-kenaikan-suku-bunga-ecb/

Penurunan perkembangan manufacturing di Eropa semakin cepat . Di AS, Japan dan Australia pertumbuhan pabrik juga melambat. 

Harga tembaga terlalu rendah sehingga tidak dapat membuka tambang baru, menurut Penambang Freeport. Diperkirakan persediaan tembaga akan ketat. 

Harga Logam industri lain : 

  • Harga aluminium naik 1.9% menjadi $2,466 per ton 
  • Harga zinc naik 1.9% menjadi $2,993 
  • Harga nikel naik 3.4% menjadi $22,200 per ton 
  • Harga lead tetap $2,012.50 
  • Harga timah naik 0.3% menjadi $24,910 per ton.  

Pada minggu ini semua logam industri mengalami kenaikan harga mingguan

Analisa tehnikal untuk tembaga dengan support pertama di $ 6,830, berikut ke $6,502. Resistant pertama di $7,611 dan berikut $8.065. 

Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting