(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah WTI berjangka turun dekati posisi terendah 4 bulan di pasar komoditas Eropa setelah anjlok 4% lebih sebelumnya.
Demikian minyak mentah jenis Brent Brent tergelincir lebih jauh menuju $99 per barel pada perdagangan hari Selasa (2/8/2022).
Harga minyak masih lemah di tengah kekhawatiran atas permintaan bahan bakar setelah data manufaktur global lemah menyoroti prospek ekonomi global yang semakin gelap.
PMI Manufaktur Global J.P. Morgan melemah pada bulan Juli, terbebani oleh penurunan output dan pesanan baru di pasar maju seperti AS, kawasan euro, Jepang dan Inggris.
Sementara pasar negara berkembang melihat hasil yang beragam.
Kekhawatiran bahwa perlambatan global akan merugikan permintaan telah mencengkeram pasar komoditas dalam dua bulan terakhir, dengan harga turun lebih dari 20% dari tertinggi Juni.
Di sisi penawaran, pasar menunggu hasil pertemuan OPEC+ pada hari Rabu di mana kemungkinan akan tetap pada kebijakan kenaikan pasokan moderat.
Sementara itu raksasa minyak Inggris BP umumkan kenaikan 10% dalam pembayaran dividen karena laba Q2 melampaui perkiraan di tengah kenaikan harga komoditas.
Harga minyak mentah WTI untuk kontrak berjangka bulan September 2022 turun 0,52% ke posisi US$93.20 per barel setelah dibuka pada posisi US$93.75.
Sedangkan untuk minyak acuan dunia atau jenis Brent turun 0,81% ke posisi US$99.04 per barel.
Untuk pergerakan selanjutnya harga minyak untuk kedua benchmark diperkirakan masih akan tertekan.
Dimana minyak WTI akan menemui kisaran support di $91.92 apabila meluncur menembus $92.55.
Namun jika terkoreksi akan naik kembali ke $94.39 sebelum mendaki ke resisten kuat di $96.44