(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah di sesi Eropa hari Rabu (3/8) masih terus tertekan dikarenakan pasar minyak global bergejolak jelang pertemuan OPEC.
Pertemuan OPEC+ malam ini diperkirakan akan mempertahankan produksi sebagian besar tidak berubah di tengah tantangan pasokan dan kekhawatiran potensi resesi global dapat memukul permintaan energi.
Presiden AS Joe Biden mengunjungi Arab Saudi bulan lalu dan meminta OPEC untuk memompa lebih banyak minyak mentah.
Tetapi kendala kapasitas dan ketidakmampuan beberapa negara anggota untuk memenuhi target produksi membuat prospek peningkatan pasokan yang signifikan tidak mungkin terjadi.
Pasar juga terus mengkhawatirkan perlambatan ekonomi yang telah melawan tanda-tanda pasar fisik yang ketat.
Sementara itu meningkatnya ketegangan antara AS dan China atas kunjungan Ketua DPR Nancy Pelosi ke Taiwan membuat investor pasar minyak gelisah.
Data API menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS meningkat sebesar 2,2 juta barel pekan lalu.
Harga minyak mentah WTI untuk kontrak berjangka bulan September 2022 turun 0,77% ke posisi US$93.50 per barel setelah dibuka pada posisi US$93.83.
Sedangkan untuk minyak acuan dunia atau jenis Brent turun 0,86% ke posisi US$99.56 per barel.
Untuk pergerakan selanjutnya harga minyak untuk kedua benchmark diperkirakan masih akan melemah.
Dimana minyak WTI akan menemui kisaran support di $92.73 apabila turun menembus $93.15.
Namun jika terkoreksi akan naik kembali ke $94.75 sebelum mendaki ke resisten kuat di $95.04
 masih terus tertekan dikarenakan pasar minyak global bergejolak jelang pertemuan OPEC. ){kind=link}