(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah di sesi Eropa hari Selasa 9 Agustus semakin jauhi posisi terendah 6 bulan setelah sempat tertekan di sesi Asia.
Harga minyak sempat tertekan karena investor mempertimbangkan potensi penambahan pasokan dari Iran dengan latar belakang melemahnya permintaan.
Kemudian berbalik arah ke area resisten secara teknikal di atas kisaran $91 yang terangkat oleh posisi pelemahan dolar AS.
Uni Eropa mengajukan untuk menghidupkan kembali kesepakatan 2015 pada Senin malam, menunggu persetujuan dari Washington dan Teheran.
Kesepakatan potensial dapat meningkatkan ekspor minyak Iran setidaknya 1 juta barel per hari atau sekitar 1% dari pasokan global dalam 6 bulan.
Harga minyak mentah WTI untuk kontrak berjangka bulan September 2022 menguat 0,79% ke posisi US$91.47 per barel, tertinggi sepekan setelah dibuka pada US$90.69.
Sedangkan untuk minyak acuan dunia atau jenis Brent turun 1,03% ke posisi US$97.61 per barel.
Untuk pergerakan selanjutnya harga minyak untuk kedua benchmark diperkirakan masih akan menguat di tengah pelemahan dolar AS.
Harga minyak WTI akan menemui kisaran resisten kuat di $91.65 dan lanjut ke resisten selanjutnya di kisaran $91.95 – $92.56.
Namun jika terkoreksi akan turun kembali ke $89.02 sebelum meluncur ke support kuat di $87.98
