(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Rabu siang ini (10/8) terpantau berakhir melemah 62,320 poin (0,88%) ke level 7.040,560 setelah dibuka turun ke level 7.066,641.
IHSG terkoreksi setelah 7 hari rally ke level sebulan tertingginya, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya melemah dipimpin Hang Seng oleh data naiknya inflasi IHK China dan investor menunggu rilis inflasi AS.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini terpantau melemah 0,31% atau 20 poin ke level Rp 14.872, dengan dollar AS di pasar uang Asia melandai setelah melemah terbatas 2 hari di sesi global sebelumnya; masih menurun perlahan di tengah investor menantikan rilis inflasi AS (CPI) untuk estimasi kenaikan suku bunga the Fed berikutnya.
Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.852, dan bergeser dari seminggu tertingginya.
Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 36,239 poin (0,51%) ke level 7.066,641. Sedangkan indeks LQ45 turun 8,314 poin (0,82%) ke level 1.000,391. Siang ini IHSG melemah 62,320 poin (0,88%) ke level 7.040,560. Sementara LQ45 terlihat turun 1,09% atau 10,993 poin ke level 997,712.
Siang ini semua dari sepuluh sektor tampak mengalami pelemahan. Sektor yang mencatat penurunan tertinggi adalah sektor infrastructure yang merosot 1,03%, diikuti sektor technology yang turun 0,99%.
Tercatat sebanyak 192 saham naik, 290 turun dan 172 saham stagnan. Perdagangan saham termasuk agak moderat dengan frekuensi perdagangan saham tercatat 702.161 kali transaksi sebanyak 14,751 miliar lembar saham senilai Rp 6,527 triliun.
Sementara itu, bursa regional siang ini terlihat memerah, di antaranya Nikkei yang merosot 0,73%, dan Hang Seng yang turun 2,07%.
Sejumlah saham yang masuk jajaran top losers antara lain Antam (ANTM) -2,29%, Bank BRI (BBRI) -2,27%, Telkom (TLKM) -2,16%, dan Bank BCA (BBCA) -1,90%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini bergerak terkoreksi setelah 7 hari rally dan mengikuti regional, sementara bursa kawasan Asia melemah dipimpin Hang Seng oleh naiknya inflasi IHK China dan menunggu rilis inflasi AS.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan tetap di zona merahnya oleh aksi profit taking jangka pendek, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.138 dan 7.258. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.778, dan bila tembus ke level 6.559.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group