(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah di sesi Eropa hari Kamis 11 Agustus menanjak ke tertinggi sepekan lebih dengan penguatan 2 sesi berturut.
Kekuatan harga minyak mendapat sentimen pertimbangan laporan peningkatan pasokan minyak AS yang lebih besar dan dimulainya kembali pengiriman minyak Rusia-ke-Eropa.
Badan Energi Internasional telah menaikkan perkiraan permintaan minyak tahun 2022 oleh peralihan gas ke minyak pasca lonjakan harga gas alam dan listrik.
Pada saat yang sama, badan tersebut melihat penurunan hampir 20% dalam produksi minyak Rusia pada awal tahun depan ketika larangan UE mulai berlaku.
Sebelumnya data EIA menunjukkan bahwa stok minyak mentah AS meningkat 5,5 juta barel pekan lalu, jauh lebih tinggi dari perkiraan kenaikan 73.000 barel.
Selain itu, permintaan bensin AS tetap turun 6% selama empat minggu terakhir dibandingkan tahun lalu.
Sementara itu, aliran pada pipa Druzhba Rusia-ke-Eropa dilanjutkan awal pekan ini, mengurangi beberapa kekhawatiran pasokan.
Harga minyak mentah WTI untuk kontrak berjangka bulan September 2022 menguat 0,76% ke posisi US$92.65 per barel, tertinggi sepekan setelah dibuka pada US$91.55.
Sedangkan untuk minyak acuan dunia atau jenis Brent menguat 0,78% ke posisi US$98.12 per barel.
Untuk pergerakan selanjutnya harga minyak untuk kedua benchmark diperkirakan masih akan menguat di tengah pelemahan dolar AS.
Harga minyak WTI akan menemui kisaran resisten kuat di $93.05 dan lanjut ke resisten selanjutnya di kisaran $93.95 – $94.56.
Namun jika terkoreksi akan turun kembali ke $91.09 sebelum meluncur ke support kuat di $89.28
