Asumsi Dasar Ekonomi Makro Sebagai Landasan Penyusunan RAPBN 2023

576
Arsitektur Fiskal

(Vibiznews – Economy & Business) Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada pidato RUU APBN Tahun Anggaran 2023 Beserta Nota Keuangannya, Selasa, 16 Agustus 2022, menyatakan dengan mempertimbangkan dinamika perekonomian nasional terkini, agenda pembangunan yang akan dicapai, serta potensi risiko serta tantangan yang akan dihadapi, maka asumsi dasar ekonomi makro sebagai landasan penyusunan RAPBN 2023 sebagai berikut :

1. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia tahun 2023 diperkirakan sebesar 5,3%

Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tersebut, maka perlu dilakukan berbagai hal, diantaranya :
– Ekspansi produksi yang konsisten akan terus didorong untuk membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya.
– Investasi terus dipacu serta daya saing produk manufaktur nasional di pasar global harus ditingkatkan.
– Manajemen kebijakan fiskal dapat lebih diarahkan untuk menciptakan keseimbangan antara perbaikan produktifitas dan daya saing.
– Bauran kebijakan yang tepat, serta sinergi dan koordinasi yang semakin erat antara otoritas fiskal, moneter dan sektor keuangan akan menjadi modal yang kuat dalam rangka akselerasi pemulihan ekonomi nasional dan penguatan stabilitas sistem keuangan.

2. Inflasi akan tetap dijaga pada kisaran 3,3%

Kebijakan APBN diarahkan untuk menghadapi tekanan inflasi dari eksternal terutama inflasi energi dan pangan.

3. Rata-rata nilai tukar Rupiah diperkirakan bergerak di sekitar Rp 14.750 per dolar AS

4. Rata-rata suku bunga Surat Utang Negara (SUN) 10 tahun diprediksi pada level 7,85%

5. Harga minyak mentah (ICP) diperkirakan berkisar pada $ 90 per barel

6. Lifting minyak dan gas bumi diperkirakan masing-masing 660 ribu barel per hari, dan 1,05 juta barel setara minyak per hari