(Vibiznews – Commodity) – Harga aluminium pada penutupan pasar hari Rabu naik setelah diberitakan bahwa pabrik peleburan di Eropa ditutup karena harga listrik mahal. Kekhawatiran bahwa persediaan berkurang.
Harga tembaga dan logam industri lain tertekan karena menguatnya indeks dolar dan kekhawatiran bahwa perekonomian global turun.
Harga aluminium di London Metal Exchange naik 0.9% menjadi $2,413 per ton.
Aluminium logam yang diproduksi dengan penggunaan bahan bakar yang paling tinggi, sehingga produksinya berkurang pada bulan terakhir. Sementara logam industri turun karena kurangnya permintaan.
Harga aluminium sudah turun 40% sejak menyentuh harga tertinggi sejak Maret.
Norsk Hydro mengatakan hari Rabu bahwa akan menutup pabrik aluminium di Slovakia pada akhir September karena mahalnya harga listrik.
Berita tentang pabrik peleburan dan dampaknya terhadap persediaan membuat harga aluminium naik namun terhambat oleh turunnya permintaan .
Di Selatan Propinsi Sichuan pabrik-pabrik tidak berproduksi dari 15 Agustus sampai 20 Agustus terutama daerah yang banyak menggunakan listrik. Produksi lithium Aluminium dan zinc.
Pabrik Aluminium yang berada di kota Chongqing juga terkena dampaknya.Dampaknya sekarang ini dirasakan oleh daerah yang memproduksi logam industr
Harga aluminium di Shanghai Futures Exchange naik 4.3% tertinggi sejak Oktober 2021 sebelum ditutup naik 3.75% menjadi 18,660 yuan.
https://www.vibiznews.com/2022/08/18/rekomendasi-harian-indeks-hang-seng-18-agustus-2022/
Indeks dolar AS menguat pada hari Rabu setelah tidak berubahnya US Consumer spending Juli.
Harga tembaga 3 bulan di LME turun 0.7% menjadi $7,924.50 per ton. Harga tembaga di COMEX AS turun 1.2% menjadi $3.58 per pound.
Harga logam industri lainnya:
- Harga zinc turun 4% menjadi $3,524 per ton
- Harga lead turun 2.6% menjadi $2,107.50
- Harga nikel turun 1.5% menjadi $21,900
- Harga timah turun 0.6% menjadi $24,450
Analisa tehnikal untuk aluminium dengan support pertama di $ 2,409 berikut ke $2,402. Resistant pertama di $2,416 dan berikut $2,423.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
