(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Senin siang ini (22/8) terpantau berakhir melemah cukup signifikan 80,291 poin (1,12%) ke level 7.092,143 setelah dibuka turun ke level 7.151,143.
IHSG terkoreksi dari 2,5 bulan tertingginya searah regional, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya bias melemah di antara concern investor the Fed masih agresif menaikkan bunga serta Wall Street yang di akhir pekan tergelincir.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini terpantau melemah 0,20% atau 30 poin ke level Rp 14.867, dengan dollar AS di pasar uang Asia menanjak setelah menguat 3 hari di sesi global sebelumnya; di posisi 5 minggu tertingginya oleh investor yang prediksi the Fed akan terus menaikkan suku bunga untuk memerangi inflasi tinggi.
Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.837, terpantau berada di sekitar 2 minggu terendahnya.
Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 21,291 poin (0,30%) ke level 7.151,143. Sedangkan indeks LQ45 turun 3,361 poin (0,33%) ke level 1.019,628. Siang ini IHSG melemah 80,291 poin (1,12%) ke level 7.092,143. Sementara LQ45 terlihat turun 1,09% atau 11,116 poin ke level 1.011,873.
Siang ini sepuluh dari sebelas sektor tampak mengalami pelemahan. Sektor yang mencatat penurunan tertinggi adalah sektor basic industry yang merosot 2,33%, diikuti sektor technology yang turun 2,22%.
Tercatat sebanyak 104 saham naik, 435 turun dan 143 saham stagnan. Perdagangan saham termasuk moderat dengan frekuensi perdagangan saham tercatat 848.081 kali transaksi sebanyak 16,690 miliar lembar saham senilai Rp 7,234 triliun.
Sementara itu, bursa regional siang ini terlihat mixed bias melemah, di antaranya Nikkei yang merosot 0,56%, dan Hang Seng yang naik 0,20%.
Sejumlah saham yang masuk jajaran top losers antara lain Surya Essa (ESSA) -6,67%, Adaro Minerals (ADMR) -4,83%, Merdeka Cooper -4,41%, dan Antam (ANTM) -3,16%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini bergerak terkoreksi profit taking dari 2,5 bulan tertingginya, sementara bursa kawasan Asia bias melemah di antara concern investor the Fed masih agresif menaikkan bunga.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan masih di zona merah oleh profit taking dan sentimen regional, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.258 dan 7.297. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.902, dan bila tembus ke level 6.778.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group