(Vibiznews – Commodity) – Rally harga minyak mentah terkoreksi di sesi Eropa hari Kamis 25 Agustus, mundur dari tertinggi 1 bulan.
Harga sebelumnya bergerak kuat karena tanda-tanda pengetatan pasokan melawan kekhawatiran perlambatan ekonomi global yang melemahkan permintaan.
Untuk menghadapi tantangan ekonomi makro global, Arab Saudi menandai potensi penurunan produksi oleh OPEC+ awal pekan ini.
Nantinya dapat menetralkan minyak tambahan dari Iran jika negara Barat menghapus sanksi terhadap industrinya.
Pemerintah Iran mengatakan sedang meninjau tanggapan AS terhadap pernyataan UE untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 yang dapat menyebabkan lonjakan ekspor minyak dari Timur Tengah.
Di tempat lain, ekspor minyak dari Rusia dan Kazakhstan melalui terminal Laut Hitam Konsorsium Pipa Kaspia ditangguhkan karena pipa yang rusak.
Di sisi permintaan, data resmi menunjukkan bahwa AS mengekspor sejumlah rekor produk mentah dan olahan minggu lalu.
Harga minyak mentah WTI untuk kontrak berjangka bulan September 2022 sedang koreksi turun 0,17% ke posisi US$94.72 per barel setelah dibuka pada US$95.30.
Sedangkan untuk minyak acuan dunia atau jenis Brent masih kuat 0,14% ke posisi US$101.32 per barel.
Untuk pergerakan selanjutnya harga minyak untuk kedua benchmark diperkirakan masih akan menguat.
Harga minyak WTI telah menembus resisten kuat di $95.70 dan sedang turun kembali ke $94.48 sebelum meluncur ke support kuat di $93.88.
Namun jika rally kembali akan melaju ke $95.96 jika berhasil lanjut ke kisaran $96.05.