(Vibiznews – Commodity) – Pergerakan harga minyak dunia akhir pekan bangkit dari pelemahan tajam sebelumnya dan sekaligus cetak lonjakan harga mingguan 3% lebih.
Pergerakan kuat harga minyak pekan ini ditopang oleh prospek pengetatan pasokan dan tanda-tanda peningkatan permintaan bahan bakar jangka pendek.
Di AS, data resmi yang dirilis Rabu menunjukkan penurunan berkelanjutan dalam persediaan minyak mentah dan rekor ekspor untuk produk mentah dan olahan pekan lalu.
Selain itu, data Indeks kemacetan dari TomTom menunjukkan tingkat lalu lintas Asia Pasifik, Eropa, dan Amerika Utara tumbuh kuat dalam seminggu hingga 24 Agustus.
Di sisi pasokan, Arab Saudi memperingatkan bahwa OPEC+ dapat memangkas produksi untuk menstabilkan pasar yang bergejolak.
Langkah seperti itu mungkin tidak akan segera terjadi dan akan bertepatan dengan kembalinya minyak Iran ke pasar global.
Harga minyak mentah WTI untuk kontrak berjangka bulan September 2022 sedang koreksi menguat 1,43% ke posisi US$93.83 per barel setelah dibuka pada US$93.06.
Sedangkan untuk minyak acuan dunia atau jenis Brent kuat 1,44% ke posisi US$100.77 per barel.
Untuk pergerakan selanjutnya harga minyak untuk kedua benchmark diperkirakan masih akan menguat.
Harga minyak WTI telah menembus area resisten di $93.98 dan sedang melaju ke resisten kuat di $94.76.
Namun jika harga terkoreksi, akan turun kembali ke $92.65 sebelum meluncur ke support kuat di $92.13.