(Vibiznews –Commodity) – Harga aluminium turun ke terendah 17 bulan pada hari Selasa menguatnya indeks dolar. Kekhawatiran pertumbuhan ekonomi turun. Pengurangan produksi membuat turunnya harga terhenti.
Indeks dolar AS menguat ke tertinggi 20 tahun, membuat harga logam industri mahal bagi pembeli di luar dolar. Sehingga mengurangi pembeli.
Harga aluminium di London Metal Exchange (LME) turun 0.3% menjadi $2,278 perton pada 10.44 GMT.
Aluminium digunakan untuk konstruksi, transportasi, pengemasan turun 44% dari harga tertinggi Maret dan turun 19% pada tahun ini.
Harga akan kembali naik setelah dolar AS melemah kembali.
Krisis energi di Eropa dan lockdown covid-19 di Cina membuat aktivitas ekonomi berkurang. Euro dan Yuan tertekan.
Harga bahan bakar naik tinggi di Eropa membuat pabrik peleburan logam industri dikurangi produksinya.
Pabrik peleburan Aluminium di Perancis produksinya dihentikan, tapi industri lainnya juga berhenti sehingga permintaan logam industri berkurang.
Pabrik peleburan di Eropa menurunkan kapasitasnya jutaan ton sejak harga energi naik di 2021.
Pada hari Selasa lalu France Aluminium Dunkerque mengurangi produksinya seperlimanya. Norsk Hydro di Norwegia mengatakan akan memproduksi jumlah yang kecil dari kapasitasnya dan setelahnya berhenti untuk perawatan
Walaupun demikian persediaan aluminium naik di gudang LME 31,325 ton menjadi 308,375 ton pada hari Selasa.
Persediaan di LME turun dari 2 juta ton di bulan Maret 2021, tetapi persediaan yang keluar dihentikan pada minggu terakhir
Harga logam industri lain :
- Harga tembaga naik 0.2% menjadi $7,666 per ton
- Harga zinc turun 0.6% menjadi $3,178.50
- Harga nikel tetap $21,465
- Harga lead naik 1.2% menjadi $1,898
- Harga timah naik 0.4% menjadi $21,700
Analisa tehnikal untuk tembaga dengan support pertama di $ 2,242 berikut ke $2,189. Resistant pertama di $2,395 dan berikut $2,495.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting