(Vibiznews – Commodity) Harga Emas naik pada hari Rabu terpicu aksi bargain hunting mengambil keuntungan dari kerugian baru-baru ini, meskipun dolar yang kuat dan prospek kenaikan suku bunga yang agresif mendominasi sentimen.
Emas spot naik 0,5% pada $1.710.26 per ons pada 12:20, setelah sebelumnya turun ke level terendah sejak 1 September di $1.690.10.
Emas berjangka AS naik 0,5% pada $ 1.721,8.
Emas baru-baru ini telah bertindak sebagai aset berisiko daripada safe-haven. Tapi yang menjadi pertanyaan adalah kapan emas akan mengambil lebih banyak peran sebagai tempat berlindung yang aman karena mulai melihat ekonomi melambat karena kebijakan kenaikan suku bunga ini.
Indeks dolar mencapai puncak baru 20 tahun, membuat emas yang dihargakan dengan greenback kurang menarik bagi pembeli luar negeri.
Data pada hari Selasa menunjukkan industri jasa AS secara tak terduga meningkat bulan lalu, memberikan amunisi kepada Federal Reserve AS untuk memberikan kenaikan suku bunga 75 basis poin lagi pada pertemuan kebijakan mendatang.
Sementara itu, Bank Sentral Eropa diperkirakan akan membuat kenaikan suku bunga refinancing sebesar 75 basis poin pada hari Kamis, menurut mayoritas ekonom yang disurvei oleh Reuters.
Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil. Harga emas telah jatuh lebih dari $350 sejak naik di atas level kunci $2.000 per ons pada bulan Maret.
Harga emas diperkirakan akan menuju lebih rendah jika menembus di bawah $ 1.700, kata para analis.
Di tempat lain, perak spot naik 0,8% menjadi $18,19 per ons, platinum naik 0,9% menjadi $860,53 dan paladium naik 0,3% menjadi $2.012,02.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga emas masih dibayangi sentimen bearish sinyal hawkish kenaikan suku bunga The Fed dan penguatan dolar AS.
