(Vibiznews – Commodity) – Harga tembaga turun pada hari Senin karena kekhawatiran permintaan global berkurang akibat perkiraan the FEDs menaikkan suku bunga tinggi pada akhir minggu ini.
Harga tembaga di London Metal Exchange turun 0.8% menjadi $7,702 per ton di awal pasar.
Suku bunga yang tinggi akan menguatkan dolar AS. Harga logam industri menjadi mahal bagi pembeli diluar mata uang dolar sehingga permintaan berkurang.
Krisis listrik di Eropa membuat banyak aktivitas industri harus dihentikan.
Perdagangan sedikit karena hari libur penguburan Ratu Elizabeth di Inggris
Kenaikan inflasi pada minggu lalu, diperkirakan kenaikan suku bunga bisa sampai 100 basis point keputusannya setelah meeting dua hari pada hari Rabu depan. Pasar memperkirakan kenaikan suku bunga 75 basil poin.
Uni Eropa Mengajukan proposal untuk mengurangi penggunaan listrik di masing-masing negara anggota pada musim dingin sehingga pada saat paling dingin masih tersedia bahan bakar yang cukup. Akibat pengurangan listrik industri tidak dapat berjalan penuh.
Harga tembaga yang digunakan untuk listrik dan industri konstruksi turun 30% sejak mencapai tertinggi di $10,845 per ton pada awal Maret.
Kekhawatiran persediaan di LME karena kekurangan, persediaan yang terdaftar di gudang LME dibanding yang memiliki surat jaminan membuat premium antara harga kas dan harga kontrak tiga bulan
Harga logam lainnya :
- Harga aluminium turun 1.4% menjadi $2,246
- Harga zinc turun 1.3% menjadi $3,112
- Harga Lead naik 0.2% menjadi $1,893
- Harga timah turun 3.7% menjadi $20,350
- Harga nikel naik 2.2% menjadi $24,790
Analisa tehnikal untuk tembaga dengan support pertama di $ 7,440 berikut ke $7, 248. Resistant pertama di $7,896 dan berikut $8,158.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting