(Vibiznews – Commodity) – Harga tembaga turun ke terendah dua bulan pada hari Rabu. Menguatnya indeks dolar dan kekhawatiran mendalam karena resesi dan turunnya permintaan logam.
Harga tembaga tiga bulan di London Metal Exchange turun 0.9% menjadi $7,288 per ton jam 10.15 GMT. Harga terendah sejak 21 Juli dan turun 33% dari rekor tertinggi di bulan Maret.
Harga tembaga Oktober di Shanghai Futures Exchange turun 0.5% menjadi 60,830 yuan ($8,414.60) per ton.
Menguatnya dolar menekan harga logam yang dalam dolar. Dolar menguat ke tertinggi dua dekade dari keranjang mata uang. Harga logam dalam dolar lebih mahal bagi pembeli dengan mata uang lain.
Investor mengabaikan bahwa persediaan dari logam industri sedikit karena produksi dikurangi karena harga energi mahal. Produsen Norsk Hydro Norwegia mengurangi produksi 2 pabriknya.
Walaupun persediaan ketat tapi saat ini harga sangat bergantung pada permintaan dari logam yang berkurang saat ini.
Perkiraan Goldman Sachs harga Nikel turun minggu ini, karena perkiraan permintaan Nikel Eropa turun 30% selama 2022 ke 2023.
Harga Nikel tiga bulan turun 1.9% menjadi $21,450 per ton.
Diskon antara harga nikel tunai dengan harga kontrak 3 bulan naik menjadi $167 per ton pada hari Senin, tertinggi sejak Nopember.
Harga logam industri lainnya :
- Harga aluminium turun 0.2% menjadi $2,109 per ton
- Harga zinc turun 0.9% menjadi $2,835.
- Harga lead naik 1.2% menjadi $1,770
- Harga nikel turun 4% menjadi $22,475
- Harga timah naik 0.6% menjadi $20,550.
Analisa tehnikal untuk tembaga dengan support pertama di $ 7,280 berikut ke $7, 217. Resistant pertama di $7,700 dan berikut $7,967.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting