Kabar Baik Nih, Mayoritas Marketing Sales Emiten Properti Tumbuh di 9M22

414
BEI Properti

(Vibiznews – IDX Stocks) – Kabar baik bagi para investor yang menggandrungi saham-saham dari IDX Property.

Mayoritas perusahaan properti mencatat pertumbuhan marketing sales secara tahunan (YoY) pada sembilan bulan pertama tahun 2022 (9M22).

Beberapa nama yang mencatat pertumbuhan antara lain CTRA (30%), PWON (11,4%), BSDE (11%), SMRA (2,9%).

Sementara LPKR mencatat penurunan marketing sales sebesar 11,4% YoY.

Mari kita lihat performa marketing sales emiten properti yang juga berperan menggerakkan IHSG di pasar modal Indonesia.

1. PT Pakuwon Jati Tbk

Dengan kode saham PWON mencatatkan marketing sales senilai Rp1,17 triliun 9M22, meningkat 11,4% YoY.

Jumlah ini setara 65% dari target FY22 yang sebesar Rp1,8 triliun.

Sebagai rincian, proyek high rise dan landed masing-masing berkontribusi 50% dari marketing sales.

2. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA)

Meraih marketing sales senilai Rp3,5 triliun pada 9M22, meningkat 2,9% YoY.

Jumlah ini setara 70% dari target FY22 sebesar Rp5 triliun.

Kontributor utama dari capaian tersebut berasal dari produk rumah tapak yang mencapai 70% dari total marketing sales, diikuti toko (11%), tanah kavling (10%) dan apartemen (9%).

3. PT Ciputra Development Tbk (CTRA)

Mencatatkan marketing sales sebesar Rp6,5 triliun selama 9M22, meningkat 30% YoY.
Jumlah ini setara 78% dari target FY22 sebesar Rp8,4 triliun.

Segmen yang menjadi kontributor utama capaian ini adalah residensial.

Secara wilayah, daerah yang berkontribusi terbesar bagi marketing sales CTRA adalah Surabaya (26%), Jabodetabek (22%), Sumatera (22%), Sulawesi (15%) dan Jawa lainnya (12%).

4. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)
Meraih marketing sales sebesar Rp6,7 triliun pada 9M22, meningkat 11% YoY.

Jumlah ini setara 87% dari target FY22 sebesar Rp7,7 triliun.

Sebagai rincian, residensial berkontribusi Rp3,9 triliun atau 58% dari total marketing sales.

Sementara segmen residensial berkontribusi 58% dari total marketing sales, dan kontribusi segmen komersial sebesar 14%.

5. PT Lippo KarawaciTbk (LPKR)

Mencatatkan marketing sales sebesar Rp3,5 triliun pada 9M22, turun 9,0% YoY.

Jumlah ini setara 68% dari target FY22.

Penurunan ini didorong penurunan marketing sales di lokasi kontributor terbesar perusahaan, Lippo Village sebesar 18%, dan juga penurunan di Karawang sebesar 9%.

Untuk diketahui, Marketing sales adalah transaksi yang dilakukan sebelum serah-terima bangunan antara pembeli dan perusahaan.

Terdapat beberapa peristiwa makroekonomi sepanjang tahun ini yang dapat mempengaruhi marketing sales perusahaan properti pada 9M22 dan juga kedepannya, seperti:

a. Kenaikan suku bunga acuan BI menjadi 4,75% per September.
Kenaikan suku bunga bisa berdampak pada peningkatan pada suku bunga KPR dan berpotensi menghambat pertumbuhan marketing sales.
a. Penurunan diskon PPN rumah baru dari 100% menjadi 50% (untuk harga <2 miliar rupiah) dan dari 50% menjadi 25% (untuk harga 2-5 miliar rupiah) sampai dengan akhir September 2022.
Hingga kini, insentif diskon PPN DTP ini belum kembali dilanjutkan. Jika tidak dilanjutkan, hal ini juga bisa menghambat pertumbuhan marketing sales.
b. Dilanjutkannya pelonggaran rasio kredit/pembiayaan properti paling tinggi 100% (DP 0%) untuk semua jenis properti (rumah tapak, rumah susun, serta ruko/rukan), bisa menjadi insentif bagi marketing sales properti.

Selasti Panjaitan/Vibiznews/Head of Wealth Planning