(Vibiznews – Commodity) – Harga tembaga turun pada hari Senin karena kekhawatiran akan resesi akibat penurunan pertumbuhan ekonomi.
The Feds diperkirakan akan menaikkan suku bunga 75 basis point pada minggu ini. Bank of England dan Bank Sentral Eropa juga diperkirakan akan menaikkan suku bunga untuk mengatasi inflasi
Harga tembaga di London Metal Exchange (LME) turun 1.2% menjadi $7,458 per ton pada jam 11.22 GMT.
Harga tembaga yang digunakan pada pembangkit listrik dan industri konstruksi turun 30% dari harga tertinggi di bulan Maret. Pertumbuhan ekonomi Cina turun dan Uni Eropa dan AS memasuki masa resesi
The Feds diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada minggu ini sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi, sebagai upaya menurunkan inflasi.
Bank of England siap menaikan suku bunga. Inflasi Eropa melonjak melewati perkiraan mencapai rekor tertinggi memicu untuk menaikkan suku bunga.
Lockdown Covid di Cina. Perkiraan melemahnya data manufacturing di Cina menimbulan kekhawatiran akan permintaan logam.
Pembatasan covid di Cina membuat aktivitas di pabrik berkurang di beberapa kota di Cina. Yuan melemah ke terendah sejak 2007, sehingga harga logam dalam dolar lebih mahal bagi pembeli di CIna.
Bank Sentral Cina memberikan dukungan kredit bagi perekonomian untuk supaya yuan tetap stabil.
Investor khawatir dengan kebijakan nol covid, yang menghambat akan aktivitas pabrik di Cina.
Harga logam lainnya:
- Harga aluminium turun 0.7% menjadi $2,196.50 per ton
- Harga zinc turun 3.7% % menjadi $2,718 per ton.
- Harga nikel turun 0.9% menjadi $21,925
- Harga lead naik 0.9% menjadi $2,005 perton
- Harga timah turun 2.4% menjadi $17,670.
Analisa tehnikal untuk tembaga dengan support pertama di $7,291 dan berikut ke $7,212. Resistant ke $7,781 berikut ke $7,948
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
