Lewati Pandemi, Mayoritas Kinerja Emiten Sektor Barang Konsumsi 9M22 Naik

539
emiten barang konsumsi

(Vibiznews – IDX Stocks) – Seiring musim rilis laporan keuangan 3Q22, beberapa emiten sektor barang konsumsi (fast-moving consumer goods/FMCG) mulai melaporkan kinerjanya selama 9 bulan pertama tahun 2022 (9M22).

Beberapa emiten mampu mencatatkan pertumbuhan laba bersih pada 9M22, seperti WIIM, naik 55,5% YoY, ROTI 25,4% YoY, MYOR 10,9% YoY dan UNVR membaik 5,3%.

Di sisi lain, emiten seperti SIDO mengalami penurunan laba bersih sebesar 16,9% YoY dan HMSP 11,7% YoY.

Setelah mendapat tekanan selama pandemi Covid-19, kinerja emiten konsumer mulai mengalami perbaikan.

Walaupun tekanan masih muncul dari harga komoditas yang tinggi, penyesuaian harga jual sudah dilakukan.

Ke depannya, beberapa manajemen emiten FMCG memperkirakan bahwa harga komoditas bahan baku akan melandai, sehingga berpotensi menunjang performa sektor konsumer.

Tak hanya itu, minat beli konsumen juga cenderung solid, tercermin dari indeks keyakinan konsumen sepanjang 2022 yang terus terjaga di atas level 100, dengan posisi terakhir di level 117,2 pada September 2022.

Sementara itu, indeks penjualan ritel tercatat masih tumbuh 4,9% YoY pada Agustus 2022 dan diperkirakan akan kembali naik 5,5% pada September.

Sementara itu faktor yang perlu dipertimbangkan adalah tingkat daya beli masyarakat yang berpotensi kembali melemah seiring meningkatnya inflasi, yang utamanya disumbang oleh kenaikan harga BBM.

Berikut rangkuman kinerja beberapa emiten FMCG yang telah merilis laporan keuangannya:

1.PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) membukukan kenaikan laba bersih sebesar 55,5% YoY menjadi Rp169 miliar pada 9M22.

Pertumbuhan ini ditopang oleh kenaikan penjualan sebesar 38,8% YoY menjadi Rp2,6 triliun, dengan pendapatan segmen SKM naik setinggi 50,2 persen.

2.PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) mencatat peningkatan laba bersih 25,4% YoY menjadi Rp263 miliar pada 9M22.

Penjualan tumbuh 17,6% YoY menjadi Rp2,9 triliun, didorong penambahan kapasitas produksi dan perluasan jaringan distribusi.

3.PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mencatatkan pertumbuhan laba bersih 10,9% YoY menjadi Rp1,1 triliun pada 9M22.

Pendapatan juga naik 11,8% YoY menjadi Rp22,2 triliun.

Pertumbuhan ini didorong oleh segmen makanan yang tumbuh solid sebesar 17,7% YoY, sementara segmen minuman tumbuh lebih moderat yaitu hanya 4% YoY.

4.PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mencatatkan pertumbuhan laba bersih 5,3% YoY menjadi Rp4,6 triliun pada 9M22.

Kenaikan ini didorong oleh pertumbuhan penjualan bersih 5% YoY menjadi Rp31,5 triliun.

5.PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) membukukan penurunan laba bersih sebesar 11,7% YoY menjadi Rp4,9 triliun pada 9M22.

Meski demikian, penjualan tumbuh sebesar 15% YoY menjadi Rp83,4 triliun, yang didorong oleh kenaikan pada segmen SKM (14,4% YoY) dan SKT (19,5% YoY).

Adapun penurunan laba bersih disebabkan oleh kenaikan yang lebih tinggi pada beban pokok penjualan (18,6%), terutama akibat kenaikan beban pita cukai sebesar 23,9%.

6.PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 16,8% YoY menjadi Rp720 miliar pada 9M21.

Angka penjualan juga turun 5,9% YoY menjadi Rp2,6 triliun.

Penurunan ini didorong oleh perlambatan segmen jamu herbal dan segmen makanan minuman, yang masing-masing turun 6,3% YoY.

Selasti Panjaitan/Vibiznews/Head of Wealth Planning