Group Astra Catat Kenaikan Kinerja Sepanjang 9M22

504
asii

(Vibiznews – IDX Stocks) – PT Astra International Tbk atau emiten dengan kode ASII ini mengalami peningkatan kinerja pada 3Q22 atau sepanjang 9 bulan terakhir (9M22).

Pendapatan tumbuh 29,4% YoY menjadi 77,7 triliun rupiah.

Laba kotor tumbuh 28,6% menjadi Rp17,7 triliun dan GPM naik menjadi 22,8% (3Q21: 22,4%).

Namun, beban pajak naik 41,6% dan bagian laba kepentingan non-pengendali naik 70% yang mendorong laba bersih turun 16,1% menjadi Rp5,16 triliun.

Dibandingkan dengan 2Q22 (QoQ), laba bersih turun 54,4%.

Pendapatan tumbuh 8,1%, tetapi beban pokok pendapatan naik 11% dan total beban usaha naik 15,4%.

Selain itu, terdapat penurunan keuntungan nilai wajar atas investasi pada PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dari Rp3,7 triliun pada 2Q22 menjadi Rp1,08 triliun pada 3Q22.

Secara kumulatif selama 9M22, laba bersih tumbuh 55,8% YoY menjadi Rp23,3 triliun, memenuhi 77,2% dari estimasi konsensus sebesar Rp30,2 triliun untuk FY22.

Hal ini didukung oleh pendapatan bersih yang tumbuh sebesar 32,2% YoY menjadi Rp221,3 triliun (78,7% dari estimasi konsensus sebesar Rp281,1 triliun untuk FY22).

Kinerja berdasarkan segmen usaha adalah sebagai berikut.
• Otomotif. Penjualan mobil Astra secara wholesales pada 9M22 naik 20% YoY menjadi 413.464 unit, diikuti oleh pangsa pasar yang stabil sebesar 55%.
• Astra sendiri membawahi 7 brand mobil, yakni Toyota, Lexus, Daihatsu, Isuzu, BMW, Peugeot, dan UD Trucks.
• Di sisi lain, penjualan sepeda motor Astra Honda Motor (AHM) turun 8% menjadi 2,7 juta unit, dipicu gangguan pasokan semikonduktor.
• Sejalan dengan itu, pangsa pasar turun menjadi 74% dibandingkan 77% pada 9M21.
• Alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi, yang dioperasikan oleh United Tractors (UNTR). Penjualan alat berat Komatsu tumbuh 107% menjadi 4.534 unit, didorong kuatnya permintaan dari sektor pertambangan.
• Pangsa pasar Komatsu juga naik menjadi 28% dibandingkan 21% pada 9M21.

Sementara itu, kontraktor tambang Pamapersada Nusantara mencatatkan penurunan produksi batu bara menjadi 83,2 juta ton atau turun 5%, sedangkan overburden removal naik 10% menjadi 691,5 juta bcm.
• Penjualan batu bara Tuah Turangga Agung relatif stabil di angka 7,77 juta ton dan volume penjualan emas Agincourt Resources turun sebesar 16% menjadi 216 ribu ons.

Selasti Panjaitan/Vibiznews/Head of Wealth Planning