(Vibiznews – Commodity) Harga emas mencapai level tertinggi delapan bulan pada hari Senin, karena dolar tergelincir di tengah spekulasi perlambatan kenaikan suku bunga AS, sementara investor juga menyambut baik konsumen emas China yang membuka kembali perbatasannya.
Emas spot naik 0,49% menjadi $1.874,78 per ons, tertinggi sejak 9 Mei 2022. Emas berjangka AS naik 0,53% menjadi $1.879,50.
Dolar yang lebih lemah kemungkinan merupakan faktor utama yang mengangkat emas.
Membuat emas lebih murah untuk pembeli luar negeri, indeks dolar melemah 0,2%, masih di bawah tekanan setelah data AS baru-baru ini meningkatkan harapan untuk perlambatan laju kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve.
Kenaikan suku bunga mengurangi minat pada emas yang tidak menghasilkan, seperti yang terjadi pada sebagian besar tahun 2022.
Pedagang saat ini akan mencermati pidato Ketua Fed Jerome Powell pada konferensi bank sentral di Stockholm pada hari Selasa dan data indeks harga konsumen AS yang akan dirilis akhir pekan ini.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga emas akan mencermati pergerakan dolar AS yang jika terus melemah dengan sentimen perlambatan kenaikan suku bunga AS, akan menekan dolar AS dan menguatkan harga emas.