(Vibiznews – Commodity) – Harga tembaga naik ke tertinggi 3 minggu pada hari Jumat, melemahnya indeks dolar dan perkiraan permintaan Cina akan naik.
Indeks dolar melemah setelah laporan non farm payrolls AS meningkat di bawah perkiraan walaupun Ekonomi AS mempertahankan laju pertumbuhan pekerjaan yang kuat.
Melemahnya dolar membuat harga komoditi AS lebih murah untuk pembeli yang menggunakan mata uang lain.
Harga tembaga tiga bulan di the London Metal Exchange (LME) naik 2.6% menjadi $8,589 per ton tertinggi sejak 13 Desember.
Ekonom dan analis perkiraan pembuat kebijakan di Cina akan membuat langkah-langkah stimulus untuk permintaan properti tahun ini sebagai bagian untuk meningkatkan perekonomian di Cina yang sempat turun karena lockdown covid.
Harga tembaga pada pertengahan Desember sempat naik ke harga tertinggi 6 bulan setelah melemahnya indeks dolar AS. Tetapi pada hari Rabu harga tembaga Turun ke terendah 2 bulan kekhawatiran akan resesi global.
Harga tembaga naik setelah berita dari Chili, negara produsen tembaga terbesar dunia produksinya turun 6.9% di bulan Nopember menjadi 449,000 ton.
Harga nikel di Shanghai Futures Exchange turun 6.1% menjadi 210,200 yuan terendah sejak 7 Desember.
Penurunan harga nikel karena peningkatan persediaan setelah China Tsingshan Group, produsen nikel terbesar di dunia, memulai proyek barunya.
Harga nikel di LME turun 6.8% pada hari Kamis tetapi naik kembali pada hari Jumat naik 1.6% menjadi $28,180 per ton.
Harga logam industri lainnya:
- Harga aluminiumnaik 2.3% menjadi $2,308 perton
- Harga zincnaik 1 % menjadi $3,035.50
- Harga timah naik 1.6% menjadi $25,250
- Harga Lead turun 0.1% menjadi $2,216
Analisa tehnikal untuk tembaga dengan support pertama di $8,316 dan berikut ke $8,044. Resistant ke $8,735 berikut ke $8,881.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting