(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah pada perdagangan pasar komoditas sesi Asia hari Selasa (10/1/2023) terpangkas setelah 3 hari berturut bergerak naik.
Anjloknya harga minyak dipicu oleh pernyataan hawkish dari 2 pejabat Federal Reserve AS yang melebihi harapan untuk pemulihan permintaan di China.
Presiden Fed San Francisco Mary Daly mengatakan dia mengharapkan bank menaikkan suku bunga di atas 5%, sementara Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic mencatat bahwa pembuat kebijakan harus menaikkan di atas 5% pada awal kuartal kedua.
Sentimen juga dibebani oleh kekhawatiran peningkatan perjalanan jelang Tahun Baru Imlek di China memicu lonjakan kasus Covid.
Sementara itu, pemerintah China baru-baru ini memberikan kuota impor yang besar kepada penyuling dan pedagang dalam alokasi keduanya untuk tahun 2023.
Harga minyak mentah West Texas Intermediate AS turun $0,52 atau 0,71% pada $74,10 per barel.
Demikian juga harga minyak mentah jenis Brent yang merupakan acuan dunia turun 0,75%, atau $0,59, menjadi $79,05 per barel.
Untuk pergerakan selanjutnya, harga minyak Brent dan juga minyak WTI diperkirakan dalam trend yang menurun.
Sehingga untuk minyak WTI dapat meluncur ke kisaran support hariannya di 73.52 – 72.10,namun jika rebound akan naik ke resisten kuatnya di 76.14 – 78.24,
Jul Allens, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting



